1. Jelaskan konsep tentang ilmu pengetahuan Logika?
Logika berasal dari kata Yunani logos yang berarti kata, uraian pikiran atau teori.
Secara etimologis logika dapat diartikan ilmu tentang uraian pikiran
Logika merupakan cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai dasar filsafat dan sarana ilmu maka logika merupakan "jembatan penghubung" antara filsafat dan ilmu
Secara konseptual yang berasal dari definisi terminologis bahwa logika adalah " sistem penalaran tentang penyimpulan yang sah " (Bakry, 2012: 1.3).
Logika sebagai teori penyimpulan, berlandaskan pada suatu konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata atau istilah, dan dapat diungkapkan dalam bentuk himpunan sehingga setiap konsep mempunyai himpunan, mempunyai keluasan.
Sumber : BMP ISIP4211/Modul 1/KB 1/Hal. 1.3 & 1.13
Materi Inisiasi Sesi 1/ Konsep dan Sejarah Perkembangan Logika
2. Jelaskan perkembangan ilmu pengetahuan Logika?
Secara historis ada dua zaman yang membentuk logika, yakni: zaman Yunani dan zaman Modern.
• Zaman Yunani
Logika pertama-tama disusun oleh Aristoteles (384-322 SM), sebagai sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir guna memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan. Kumpulan karya tulis Aristoteles mengenai logika diberinama Organon, terdiri atas 6 bagian yaitu De Interpretatione, Analytica Priora, Analytica Posteriora, Topica dan Sophistici Elenchi.
Pada zamannya, konsepsi logika menurut Aristoteles yang dikenal dengan nama Logika Tradisional diikuti oleh Theoprastus, kaum Stoik, Megaria Porphyrius, dan berkembang pada empat wilayah, yaitu: Athena, Iskandariah, Antiokia, dan Roma. Logika zaman Yunani berakhir pada masa Boethius di Roma. Akhir logika tradisional dikenal dengan zaman gelap (dark ages).
• Zaman Modern
* Zaman Islam
Tokoh logika pada zaman Islam adalah Al Farabi (873-950 M) yang terkenal mahir dalam bahasa Grik-Tua, menyalin seluruh karya tulis Aristoteles dalam berbagai bidang ilmu dan karya tulis ahli-ahli pikir Grik lainnya. al-farabi menyalin dan memberi komentar atas 7 bagian Logika dan menambahkan satu bagian baru sehingga menjadi 8 bagian.
* Pada abad XII atau zaman Modern
Di wilayah Eropa Peter Abelard menghidupkan kembali logika pada pendidikan tinggi di Kota Paris. Hidup kembali logika dengan ditemukannya naskah-naskah kuno oleh Abelard tentang Topica karya Cicero, tentang Perihermenias komentar Apuleus, tentang De Syllogimo Hypothetico dan De Syllogismo Categorico komentar Boethius dan komentar tentang De Interpretatione. Masa ini disebut dengan Ars Vetus atau Logika Tua. Kemudian, berkembang pada Ars Nova atau Logika Baru, Logika kaum Scholastik, logika golongan Port Royal hingga logika simbolik.
* Logika SIMBOLIK
Pada abad IX Logika Simbolik dipelopori oleh Leibniz dengan idenya tentang ars combinatoria. Logika simbolik ditujukan untuk menjelaskan logika sebagai ilmu pasti. Setiap pengertian, pernyataan, dan hubungan digantikan dengan simbol-simbol. Logika simbolik dikembangkan pertama oleh George Boole dan Augustus de Morgan dalam bukunya The Mathematical Analysis of Logic (1847) tentang logika formal. Kemudian, John Venn menulis tentang Symbolic Logic (1881). Dalam perkembangannya logika terus berkembang pada pembahasan logika simbolik.
Sumber : BMP ISIP4211/Modul 1/KB 3/Hal. 1.30 - 1.49
Materi Inisiasi Sesi 1/ Konsep dan Sejarah Perkembangan Logika
0 comments:
Posting Komentar