Senin, 20 Juni 2022

DISKUSI 5 ISBD (MKDU4109)

Posted By: Linda A Fauzi - Juni 20, 2022

Share

& Comment

 

Jelaskan Argumen Anda contoh-contoh kasus multikultural apa saja yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan perbedaan individual dan perbedaan secara budaya. Menurut Bhikhu Parekh, multikulturalisme bukan sebuah doktrin politik maupun teori filsafat tentang manusia melainkan sebuah perspektif tentang kehidupan dunia.

Keragaman struktur budaya dalam masyarakat menjadikan multikulturalisme terbagi menjadi beberapa bentuk (lihat Hasan, A. M. (2016) dan Mubit, R. (2016)), yaitu:

(1) Multikulturalisme Isolasi. Masyarakat jenis ini biasanya menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang saling mengenal satu sama lain. Kelompok-kelompok tersebut pada dasarnya menerima keragaman, namun pada saat yang sama berusaha  mempertahankan  budaya mereka secara  terpisah  dari  masyarakat  lain  umumnya.  Contohnya masyarakat suku  Kajang  yang ada  di  Kabupaten  Bulukumba  yang  masih  mengisolasi diri  dan mempertahankan budaya mereka dari budaya  luar,  namun tetap menerima keragaman  masyarakat  selain masyarakat  mereka  seperti tetap berinteraksi dengan  masyarakat lain.

(2) Multikulturalisme  Akomodatif. Masyarakat  ini  memiliki  kultur  dominan, yang  membuat penyesuaian-penyesuaian  dan  akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultural kaum minoritas. Masyarakat multikultural akomodatif merumuskan dan menerapkan undang-undang, hukum, dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kultural, serta memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mengembangkan/ mempertahankan kebudayaan mereka. Sebaliknya, kaum minoritas tidak menentang kultur dominan. Contohnya suku Jawa yang ada  di daerah  Palopo.

(3)  Multikulturalisme  Otonomi. Dalam  model  ini  kelompok-kelompok kultural  utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik  yang secara  kolektif  dapat  diterima. Prinsip-prinsip pokok  kehidupan kelompok-kelompok dalam multikultural jenis  ini adalah mempertahankan  cara hidup mereka masing -masing yang  5  memiliki  hak-hak  sama  dengan  kelompok dominan.  Mereka  juga  menentang kelompok dominan  dan berusaha menciptakan  suatu  masyarakat  di  mana  semua  kelompok  bisa eksis sebagai  mitra  sejajar. Contohnya  kelompok  feminis  yang  memperjuangkan kesetaraan gender.  

(4)  Multikulturalisme Kritikal/Interaktif. Jenis multikulturalisme ini terjadi pada masyarakat plural di mana kelompok-kelompok yang ada sebenarnya tidak terlalu menuntut kehidupan otonom, akan tetapi lebih menuntut penciptaan kultur kolektif yang menegaskan perspektif-perspektif distingtif (membedakan) mereka. Kelompok dominan dalam hal  ini  tentunya  menolak,  bahkan berusaha secara  paksa  menerapkan  budaya  dominan  mereka  dengan mengorbankan budaya  kelompok-kelompok  minoritas.  Contohnya  kelompok lesbian,  gay,  biseksual dan transeksual (LGBT) sebagai kelompok minoritas yang ingin diakui eksistensi oleh kelompok mayoritas atau masyarakat luas, sebagai kelompok yang ingin mendapatkan perlakuan yang sama dengan kelompok yang lain.

(5) Multikulturalisme Kosmopolitan. Kehidupan dalam multikulturalisme jenis ini berusaha menghapus segala macam batas-batas kultural untuk menciptakan masyarakat yang setiap individu tidak lagi terikat pada budaya tertentu. Bisa juga sebaliknya, yaitu tiap individu bebas dengan kehidupan-kehidupan lintas kultural atau  mengembangkan  kehidupan  kultural  masing-masing.  Contohnya  kehidupan  di kota  Makassar  yang hidup berdampingan dengan kultur yang berbeda.

Sebagai contoh multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari yang saya temui adalah multikulturalisme Bahasa dan budaya yang ada di pabrik tempat saya bekerja. Karyawan yang bekerja di pabrik tersebut berasal dari berbagai daerah, sehingga dari agama, budaya, serta memiliki keragaman. Meskipun mayoritas karyawan berasal dari Suku Jawa tapi ada pula yang berasal dari Suku Sunda, sehingga dalam bahasa yang digunakan berbeda, untuk menyiasati mengenai kendala Bahasa biasanya kedua suku tersebut menggunakan Bahasa Indonesia, maupun ketika berkumpul ada salah satu yang berasal dari suku lain kami menggunakan Bahasa Indonesia agar orang dari Suku Sunda mengerti dan sebagai bentuk toleransi antar suku.

Sumber referensi : BMP MKDU4109/MODUL 5/Hal 5.17

Suardi. 2017. Masyarakat Multikulturalisme Indonesia. Pendidikan Sosiologi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. DOI:10.13140/RG.2.2.29013.32484

 

//.

About Linda A Fauzi

Organic Theme. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © 2025 Berbagi Ilmu

Designed by Templatezy