TUGAS III
ISIP4211
LOGIKA
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penalaran oposisi dan bentuk penalaran oposisi sebagai penyimpulan langsung?
Penalaran oposisi adalah pertentangan dua pernyataan dengan term yang sama. Pertentangan ini diartikan juga dengan hubungan logic, yaitu hubungan yang didalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar atau salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan.
Penalaran oposisi dibedakan menjadi 4 macam yaitu
- Oposisi kontrarik ialah pertentangan dua pernyataan universal atau dasar term yang sama, tetapi berbeda kualitasnya. Hukumnya, jika pernyataan yang satu benar yang lain salah dan jika pernyataan yang satu salah yang lain dapat benar dapat juga salah.
- Oposisi subkontrarik ialah pertentangan dua pernyataan pertikular atas dasar term yang sama, tetapi berbeda kualitasnya. Hukumnya, jika pernyataan yang satu salah yang lain benar dan jika pernyataan yang satu benar yang lain dapat benar atau dapat juga salah.
- Oposisi kontradiktorik ialah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya. Hukumnya, jika pernyataan yang satu benar yang lain salah dan jika pernyataan yang satu salah yang lain benar.
- Oposisi subalternasi ialah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama dan berkualitas sama, tetapi berbeda dalam kuantitasnya. Subalternasi ada 2 macam yaitu subimplikasi dan superimplikasi.
Sumber referensi : BMP ISIP4211/MODUL 5/KB 1/Hal 5.3 – 5.7
2. Lalu, berikan dua contoh setiap bentuk penalaran oposisi?
· Oposisi kontrarik : Semua S adalah P : Semua S bukan P
Ø Semua makhluk hidup bernafas dengan paru-paru
Semua makhluk hidup tidak bernafas dengan paru-paru
Sebagian makhluk hidup bernafas dengan paru-paru, dan ada Sebagian yang lain yang tidak bernafas dengan paru-paru
Ø Semua penduduk di Pulau Jawa adalah Suku Jawa
Semua penduduk di Pulau Jawa bukan suku Jawa
Sebagian penduduk di Pulau Jawa adalah Suku Jawa, dan ada Sebagian yang lain penduduk di Pulau Jawa yang bukan Suku Jawa.
· Oposisi subkontrarik : Sebagian S adalah P : Sebagian S bukan P
Ø Sebagian masyarakat Indonesia makan nasi
Sebagian masyarakat Indonesia tidak makan nasi
Ø Sebagian hewan berjalan dengan kaki
Sebagian hewan tidak berjalan dengan kaki
· Oposisi kontradiktorik : Semua S adalah P >< ada S yang bukan P
Semua S bukan >< ada S yang P
Ø Sebagian rakyat Indonesia tidak berpaham liberalis
Semua rakyat Indonesia tidak berpaham liberalis
Ø Semua penduduk di Indonesia berkewarganegaraan Indonesia
Sebagian penduduk di Indonesia tidak berkewarganegaraan Indonesia
· Oposisi subalternasi :
o Subimplikasi : Ada S yang P : Semua S adalah P
Ada S yang bukan P : Semua S bukan P
Ø (P1) Sebagian rakyat Indonesia ikut bela negara
(P2) Semua rakyat Indonesia ikut bela negara
Dari pernyataan ini, apabila P1 terbukti salah maka pernyataan P2 pasti salah juga. Baru Sebagian sudah salah apalagi semua karena terbukti pada pada pernyataa P1 “hanya sebagian rakyat Indonesia ikut serta bela negara”.
Ø (P1) Sebagian rakyat Indonesia tidak berpaham komunis
(P2) Semua rakyat Indonesia berpaham komunis
o Superimplikasi : Semua S adalah P : Ada S yang
Semua S bukan P : Ada S yang bukan P
Ø (P1) Sebagian rakyat Indonesia ikut bela negara
(P2) Semua rakyat Indonesia ikut bela negara
Dari pernyataan ini, apabila P1 terbukti benar maka P2 pasti benar juga. Apabila P1 salah maka P2 mungkin benar mungkin juga salah karena ada kemungkinan bagian yang lain yang belum diketahui itu tidak ikut serta bela negara.
Ø (P1) Semua rakyat Indonesia tidak berpaham komunis
(P2) Sebagian rakyat Indonesia berpaham komunis
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan silogisme beraturan dan bentuk silogisme beraturan sebagai penyimpulan tidak langsung?
Silogisme beraturan adalah suatu bentuk penyimpulan yang terdiri atas tiga term. Silogisme dapat dibedakan menjadi 4 pola, yaitu :
· Silogisme Sub-Pre : suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya dalam premis pertama sebagai subjek dan dalam premis kedua sebagai predikat.
· Silogisme Bis-Pre : suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya menjadi predikat dalam kedua premis.
· Silogisme Bis-Sub : suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya menjadi subjek dalam kesua premis.
· Silogisme Pre-Sub : suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya dalam premis pertama sebagai predikat dan dalam premis kedua sebagai subjek.
Sumber referensi : BMP ISIP4211/MODUL 6/KB 2/Hal 6.25 – 6.30
4. Lalu, berikan dua contoh setiap bentuk silogisme beraturan?
· Silogisme Sub-Pre : ((B = A) ^ (C = B)) => (A = C)
Semua yang berakal budi adalah manusia dan semua yang berbudaya berakal budi maka semua manusia berbudaya.
Semua manusia adalah makhluk dan semua berbudaya adalah manusia maka Sebagian makhluk adalah berbudaya.
· Silogisme Bis-Pre : ((A = B) ^ (C = B)) => (A = C)
Semua rakyat indonesia adalah warga begara indonesia dan sebagian keturunan asing adalah warga negara Indonesia maka Sebagian rakyat indonesia adalah keturunan asing.
Semua warga Suku Jawa adalah rakyat Indonesia dan Sebagian berketuhanan Yang Maha Esa adalah rakyat Indonesia maka semua warga Suku Jawa adalah berketuhanan Yang Maha Esa.
· Silogisme Bis-Sub : ((B = A) ^ (B = C)) => (A = C)
Semua yang berakal budi adalah manusia dan semua berakal budi berbudaya maka semua manusia berbudaya.
Semua manusia adalah makhluk dan semua manusia berbudaya maka sebagian makhluk adalah berbudaya.
· Silogisme Pre-Sub : ((A = B) ^ (B = C)) => (A =C)
Semua manusia adalah berbudaya dan semua yang berbudaya bukan keturunan kera maka semua manusia bukan keturunan kera.
Semua warga Jakarta adalah rakyat Indonesia dan semua rakyat Indonesia tidak beraliran komunis maka semua warga Jakarta tidak beraliran komunis.
Sumber referensi : BMP ISIP4211/MODUL 6/KB 2/Hal 6.25 – 6.30
0 comments:
Posting Komentar