RESUME MATERI
FILSAFAT BISNIS
MATERI INISIASI 1
KONSEP DASAR FILSAFAT BISNIS
Kegiatan ekonomi lahir
dari adanya kebutuhan, sedangkan kegiatan bisnis lahir deari adanya keinginan.
Oleh karena sifatnya yang melekat pada diri manusia sejak lahir maka kegiatan
ekonomi dan bisnis tumbuh dan berkembang seiring dengan adanya kehidupan
manusia itu sendiri.
PENGERTIAN FILSAFAT
Secara etimologi,
filsafat berasal dari kata ‘Philosophia’
dalam bahasa Yunani. Istilah ‘philo’
berakar dari dua kata ‘philen’ yakni ‘mencintai’ dan ‘philos’ yang berarti ‘teman’. Sedangkan ‘sophia’ berarti ‘kebijaksanaan’ dan berasal dari akar kata ‘sophos’ yakni ‘bijaksana’. Orang yang
melakukan kegiatan filsafat disebut ‘filusuf’.Ruang lingkup kajian filsafat
meliputi tiga hal, yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi
menyangkut apa yang akan ditelaah atau hakikat atas sesuatu yang akan ditelaah.
Epistemologi menyangkut bagaimana cara menelaah sesuatu atau menyangkut
pemaparan tentang proses. Dan, aksiologi menyangkut untuk apa atau tujuan dari
proses menelaah sesuatu atau manfaat yang akan diperoleh dari hasil menelaah
sesuatu.
PERAN DAN FUNGSI FILSAFAT DALAM BISNIS
Tujuan
dari filsafat, menurut Titus (dalam Anshari, 1987: 90) adalah pengertian dan
kebijaksanaan. Anshari (1987: 91) juga mengutip lkata-kata S.T. Aljahbana
tentang tujuan dari filsafat adalah sebagai berikut
“bagi manusia, seorang berfilsafat itu
berarti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya, senetral-netralnya dengan perasaan
bertanggung jawab. Bukan bertanggung jawab kepada si Amata tau si Wongso,
tetapi kepasa pokok, kepada dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik dinamakan
Tuhan atau alam atau kebenaran. Bagi suatu masyarakat atau bangsa, filsafat itu
tak kurang pentingnya, sebab yang menjadi inti, sari atau jiwa sesuatu
kebudayaan pada suatu tempat dan masa itu tak lah lain daripada pikiran-pikiran
ahli pikir bangs aitu pada tempat dan masa itu.”
Peran filsafat menurut
Karl Jasper (dalam Anshari, 1987: 101), seorang filusuf eksistensi adalah
sebagai berikut :
“… filsafat sejak dari dahulu… memberi
anjuran, dia membuat daftar yang berharga dan tak berharga dalam hisup, dia
memberi arti dan tujuan kepada hidup manusia, memberinya dunia di mana manusia
merasa dirinya terlindung, atau dengan sepatah kata, filsafat itu memberi
kepada manusia ‘Weltanschaung’ (pemandangan dunia).
Fungsi
filsafat dalam bisnis :
1. Membangun
ruh bisnis
Yang dimaksud dengan ruh
bisnis adalah niplai-nilai luhur dalam kehidupan, seperti kejujuran, kebaikan,
kebenaran, etika yang harus dikembangkan dalam bisnis. Filsafar berfungsi
memberikan ruh dalam aktivitas bisnis. Upaya pemikiran mendalam tentang hakikat
akan mengantarkan seseorang pembisnis yang berpikir filsafat menemukan
nilai-nilai tersebut dan dengan nilai tersebut ia membangun dan mengembangkan
bisnisnya.
2. Membangaun
kesadaran dalam bisnis
Kesadaran berkaitan
dengan dunia pengetahuan dan dunia rassa. Peran dan fungsi filsafat ini
memberikan kualitas akan pengetahuan dan olah rasa nilai filsafatis dalam
kinerjanya tidak akan sekedar mengejar keuntungan semata. Tetapi ia akan
mengolah bisnisnya dengan penuh perasaan seperti layaknya seorang pelukis yang
mencoretkan warna-warna dengan kuasnya di atas kanvas.
3. Membangun
bisnis berkelanjutan
Seorang pebisnis yang memiliki daya pikit
filsafatis tidak akan kesal apalagi sampai putus asa menghadapi kondisi bisnis
yang menjengahkan seperti itu. Dengan sabar ia akan terus memelihara bisnisnya.
Tujuannya bukan hanya mencari keuntungan semata dan sesaat. Namun, membangun
bisnis yang berkesinambungan, yang terus bertahan hidup meski berbagai
tantangan menghadapi jalan bisnis yang ia lakukan.
CIRI-CIRI BERPIKIR FILSAFAT
a. Cara
berpikir komprehensif
Adalah cara berpikir yang
menyeluruh. Seperti kalkulasi untung-rugi, kekuatan-kelemahan dirinya, peluang
dan tantangan yang ada.
b. Cara
berpikir mendalam
Adalah cara berpikir yang
runtut, bertahap, di mana seorang pebisnsi harus memikirkan secara bertahap
supaya bisnisnya berjalan dengan baik,
c. Cara
berpikir sistematis
Adalah cara berpikir yang
masuk akal. Jadi, kegiatan bisnis haruslah hal-hal yan gdapat menjawab
persoalan persoalan hidup
d. Cara
bepikir rasional
Adalah cara berpikir yang
masuk akal. Jadi, kegiatan bisnis haruslah hal-hal yang dapat menjawab
persoalan-persoalan hidup.
MATERI INISIASI 2
MANUSIA DAN BISNIS
KONSEP MANUSIA
Konsepsi
manusia dari Aristoteles tentang zoon politicon, bahwa manusia adalah binatang
atau hewan yang berpolitik. Pemebeda manusia dengan binatan hanyalah kegiatan
berpolitk. Manusia mengenal politik sedangkan binatang tidak, itu saja. Oleh
karena itu, manusia adalah pelaku bisnis.
PENDEKATAN HOLISTIK
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK RASIONAL DAN SOSIAL
Konsepsi
dasar manusia sebagai makhluk rasional dan social yang memiliki kebutuhan dan
keinginan dalam hidupnya, sehingga manusia satu dengan yang lainnya saling
berinteraksi dan saling menyesuaikan perilakunya secara terus menerus. Dari
hasil interaksi tersebut manusia menciptakan sarana-sarana, aturan-aturan,
nilai dan norma yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam
hal ini, kegiatan manusia dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginannya telah
menciptakan suatu budaya yang mencurukan manusia sebagai makhluk yang beradab.
Menurut
Max Weber (dalam Kalber, 1980), terdapat empat tipe makhluk rasional, yakni :
a. Aweckrational
atau purposive rationality, yakni ekspektasi
terhadap perilaku atau objek lain dalam lingkungannya yang dianggap memiliki tujuan
dan mampu dikalkulasikan atau diperhitungkan
b. Wertrational
atau value/belief-oriented, yakni
rasional atau masuk akal bagi seseorang untuk memiliki keyakinan atas etika,
estetika, agama atau motivasi lain yang membuatnya bersikap independent dalam
mengarahkan tujuannya menuju keberhasilan hidup
c. Offectual
atau meaningfully oriented,yakni
rasionalitas seseorang yang dipengaruhi oleh perasaan atau emosi dalam memaknai
sesuatu
d. Traditional
atau conventional, yakni
rasionalitas yang dipengaruhi oleh habit atau kebiasaan yang telah berurat
akar.
BISNIS DALAM PENDEKATAN
HOLISTIK
Berikut ini, konsekuensi
dari konsepsi manusia sebagai makhluk rasional maupun makhluk social dengan
kegiatan bisnis
1. Bisnis
merupakan kegiatan rasional manusia untuk memupuk keuntungan. Tidak ada seorang
manusia pun yang melakukan bisnis dengan keinginan utnuk rugi. Semuanya ingin
untuk atau lab. Kalaupun bisnisnua merugi, kemungkinan seseorang untuk
menghentikan bisnisnya sangat besar.
2. Bisnis
merupakan kegiatan social untuk membantu sesame. Kesinambungan bisnis seseorang
sangat tergantung dari besarnya manfaat yang dirasakan oleh orang-orang
sekitarnya dengan eksistensi bisnis yang digeluti seseorang
3. Perpaduan
dari kedua konsepsi ini melahirkan seorang pebisnis dengan jiwa yang seimbang,
antara mengejar keuntungan dan kepekaan serta kepedulian terhadap sesame.
HAKIKAT KEGIATAN BISNIS
Kegiatan
bisnis ditujukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang berkembang menjadi
keinginan (needs) dan mencipta keinginan manusia (wants).
Kegiatan bisnis harus mengupayakan agar kebutuhan dan keinginan manusia selalu
tidak terbatas, karena sifat dari ketidakterbatasan itulah yang akan membuat
bisnis terus hidup dan berkembang.
BISNIS SEBAGAI KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah
keseluruhan system gagasan, Tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar
(Koentjaraningrat, 1990: 180). Merujuk pada definisi tersebut, bisnis juga
meupakan kebudayaan manusia. Bisnis memiliki serangkaian gagasan yang
diimplementasikan dalam bentuk Tindakan serta menghasilkan berbagai barang atau
jasa yang tentu saja dilakukan manusia.
Koentjaraningrat (2002: 186-188) menjelaskan bahwa
kebudayaan manusia memiliki tiga wujud, yakni ide, aktivitas, dan artifak. Ide
besifat abstrak dan hanya ada di dalam benak seseorang. Wujud kedua adalah
aktivitas, yakni Tindakan berpola dari seseorang. Wujud ketiga adalah artifak
atau hasil kebudayaam manusia.
HAKIKAT NILAI, PERILAKU,
DAN PRODUK BISNIS
Dalam memahami bisnis
sebagai kebudayaan manusia, sedikitnya ada tiga hal yang perlu dipahami, yakni
bisnis:
1. Bisnis
memiliki nilai tertentu
‘pasti
bisa’ meupakan nilai yang penting dalam bisnis. Frase ini menimbulkan aura
positif tersendiri. Memberi semangat, menimbulkan keyakinan. Nilai lainnya
misalnya ‘keadilan’. Definisi keadilan memang tidak ada yang baku. Secara
sederhana, keadilan dianggap sebagai ‘menempatkan sesuatu pada tempatnya’.
Sangat abstrak, Tetapi orang akan merasakan’rasa’ dari keadilan. Oleh
karenannya, keadilan sangat penting dalam kesinambungan bisnis seseorang.
2. Memiliki
perilaku yang khas
Inovasi
dalam bisnis adalah hal yang penting. Tetapi, perilaku yang khas yang menjadi
ciri tersendiri dari suatu produk bisa menjadi daya jual yang tinggi dari suatu
produk.
3. Melahirkan
produk peradaban
Batik
merupakan salah satu produk budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Bahkan
kini, batik menjadi artefak peradaban atau produk peradaban yang dikembangkan
menjadi bisnis. Perbedaan antara kebudayaan dan peradaban adalah bahwa
peradaban merupakan kebudayaan yang memiliki tingkatan yang lebih halus.
MATERI
INISIASI 3
TUJUAN
DAN MODAL DASAR DALAM BISNIS
TUJUAN
MENDASAR DALAM BISNIS
Tujuan
bisnis yang paling mendasar, yaitu untuk mempertahankan hidup, hidup baik dan
lebih baik lagi. Secara umum, bisnis bertujuan untuk mendapatkan profit. Tujuan
bisnis yang palong rasional adalah mendapatkan keuntungan dalam bentuk uang. Adapu
tujuan dari kegiatan bisnis adalah :
1. Mempertahankan
hidup
Bisnis
adalah aktivitas kita hidup, bisnis adalah kesibukan kita dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan hidup.
2. Membangun
kesejahteraan Bersama
Sejahtera
adalah suatu keadaan hidup yang serba berkecukupan atau hidup layak.
3. Membangun
kebahagiaan
Bisnis
tidak hanya bagaimana kita bertahan hidup, tetapi bisnis adalah cara bagaimana
kita berselera dan dapat menikmati hidup dengan baik dan lebih baik lagi.
Kebahagiaan dalam bisnis akan tercapai kalau manusia memahami degna sebenarnya
akan tujuan-tujuan mulia dalam bisnis, yakni bahwa tujuan mulia itu dapat
dicapai dan bergerak secara nyata untuk mewujudkannya.
KONSEP
KESADARAN DIRI
Chris
Lowkey (2005) mengatakan apa yang dimaksud dengan kesadaran diri adalah
berkaitan dengan upaya untuk memahami kekuatan, kelemahan, nilain-nilai, dan
pandangan hidup diri sendiri dan juga orang lain.orang-orang sukses adalah
orang-orang terbaik dalam membangun kualitas kesadaran diri. Sebelum memulai,
orang sukses akan selalu melakukan kontemplasi, instrospeksi dengan melakukan
pertanyaan-pertanyaan mendasar dalam hidup pada diri sendiri. Pertanyaan itu
dilontarkan dengan tujuan pasti yaitu demi mengalahkan diri sendiri,
keegoannya, keangkuhannya, dan mengatur hidup.
CIRI-CIRI
ORANG YANG TERSADARKAN AKAN POTENSI DIRINYA
Hasil
dari membangun kesadaran diri yaitu menjadi pribadi yang kuat. Pribadi kuat ini
diperlukan agar dapat beradaptasi dan bertahan dalam berbagai situasi dan
kondisi, pribadi yang ulet, berani, dan tidak pernah menyerah.
KONSEP
INGENUITAS
Ingenuitas
adalah kemampuan berinovasi dan beradaptasi dengan yakin untuk merangkul dunia
(Chris Lowkey, 2005). Ingenuitas berkaitan dengan upaya menjadikan pribadi yang
lepas bebas.
CIRI-CIRI
ORANG YANG MEMILIKI INGENUITAS
Manusia
bebas akan mampu mengembangkan seluruh potensi dirinya secara optimal. Dalam
setiap posisi dilingkungannya, ia menjadi pribadi yang strategis. Manifestasi
ingenuitas dalam bisnis berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
inovasi-inovasi. Tanpa pribadi-pribadi yang berbakat untuk melakukan
terobosan-terobosan kreatif, tidak mungkin tercipta produk-produk inovatif yang
berdaya jual tinggi dan ini sekali lagi membuktikan bahwa menjadi manusia yang
merdeka akan menciptakan kreativitas dan inocasi unggul dalam pelaksanaan
kegiatan bisnis.
KONSEP
CINTA KASIH
Chris
Lowkey (2005) menjelaskan bahwa cinta kasih berkaitan dengan kemampuan
CIRI-CIRI
ORANG YANG MEMILIKI CINTA KASIH
Cinta
kasih adalah modal yang begitu indah dan sangat berharga, kekuatan cinta kasih
ada pada kemampuannya menggerakan perasaan-perasaan. Siapa yang memiliki cinta
kasih, ia akan banyak dicintai dan didambakan. Setiap sentuhan yang diberikan
oleh orang yang memiliki cinta kasih akan berdampak kepada perbaikan dan
kebaikan.
KONSEP
HEROISME
Menurut
Chir Lowkey (2005) orang yang memiliki sikap kepahlawanan atau heroism adalah
orang yang mampu membangun diri sendiri dan orang lain dengan ambisi-ambisi
besar, dengan cita-cita besar sehingga melahirkan sikap yang heroic.
CIRI-CIRI
ORANG YANG MEMILIKI HEROISM
Heroism
adalah mentalitas yang diperlukan untuk menaklukan dunia, inilah modal yang
harus ada dan dikembangkan dalam diri setiap pebisnis. Lingkungan bisnis yang
selalu berubah, persaingan yang begitu ketat, para kompetitior yang memiliki
kemampuan super modern dapat diatasi manakala ada heroism dalam diri kita.
MATERI
INISIASI 4
PASAR
DALAM FIRASAT BISNIS
HAKIKAT
PASAR
Secara
sederhana, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya antara pembeli dan penjual
atau antara produsen dan konsumen. Pasar dapat juga disebut sebagai tempat di
mana berlangsungnya proses distribusi antara pemilik barang dengan mereka yang
membutuhkan barang. Fungsi pasar yakni sebagai institusi bisnis tempat
berlangsungnya proses distribusi.
BAGAIMANA
MENJADIKAN PASAR SEBAGAI INSTITUSI BISNIS YANG IDEAL
Agar
pasar mampu menjadi institusi bisnis yang ideal maka produsen, distributor,
konsumen, dan regulator sama-sama professional dalam memainkan perannya
masing-masing.
Produsen
adalah pelaku bisnis yang memproduksi barang.
Distributor
adalah pelaku bisnis yang melakukan distribusi barang.
Konsumen
adalah pelaku bisnis yang mengonsumsi atau membeli barang.
Regulator
adalah pembuat aturan resmi, dalam hal ini adalah pemerintah.
BENTUK-BENTUK
PASAR
1. Pasar-pasar
‘Door to door’
System
penjualannya ada yang bersifat tunai maupun kredit. Untuk system kredit,
transaksi benar-benar sangat mengandalkan kepercayaan (trust) karena tidak ada
jaminan konsumen yang telah mengambil barang, pindah rumah atau enggan
membayar.
-
Pasar tradisional
merupakan bentuk sederhana dari pasar. Naming menerapkan semua unsur-unsur
pasar seperti pelaku, regulasi, infrastruktur dan lainnya.
-
Pasar modern merupakan perkembangan
dari pasar tradisional.
2. Pasar
uang dan pasar modal
-
Pasar uang adalah suatu
tempat pertemuan abstraj di mana para pemilik dana jangka pendek dapat
menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Contoh : Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga
Pasar Uang (SBPU). Sertifikat deposito, commercial paper, call money,
repurchase agreement, dan Banker’s acceptence
-
Pasar modal adalah pasar
untuk berbagai instrument keuangan jangka Panjang yang bisa diperjualbelikan,
baik dalam hutang maupun midal sendiri,baik yang diterbitkan pemerintah, public
authorities, maupun perusahaan swasta.
3. Pasar
jasa
Pasar
jasa hadir untuk memberikan layanan jasa yang menawarkan layanan konsultasi
bagi para konsumennya. Misalnya, konsultan bisnis, konsultan keuangan, jasa layanan
pembuatan website, dll.
4. Pasar
elektronik
Pasar
elektronik hadir dalam merespon perkembangan arus globalisasi. Terutama bagi
mereka yang membutuhkan transaksi praktis. Pelaku biasanya adalah mereka uang
sudah terbiasa menggunakan internet, memiliki sarana computer yang cocok untuk
melakukan pemelusuran internet, serta memiliki fasilitas lauanan perbankan yang
memadai seperti rekening, kartu kredit atau ATM.
MATERI
INISIASI 5
KEPEMIMPINAN
DALAM BISNIS
HAKIKAT PEMIMPIN
Kepemimpinan adalah cara mengartikulasikan
visi, mewujudkan nilai, dan menciptakan lingkungan guna mencapai sesuatu (Richard
& Eagel dalam Yukl, 2005: 4). Katz & Kahm (dalam Yukl, 2005: 4)
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit,
dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengaraham-pengarahan rutin
organisasi.
SIFAT-SIFAT SEORANG
PEMIMPIN
Ordway Tead (dalam
kartono, 2005 : 44-47) mengemukakan 10 sifat seorangpemimpin, yakni :
1) Energi
jasmaniah dan mental
2) Kesadaran
akan tujuan dan arah
3) Antusiasme
4) Integritas
5) Penguasaan
teknos
6) Ketegasan
dalam emngambil keputusan
7) Ketegasan
dalam mengambil keputusan
8) Kecerdasan
9) Ketrampilan
mengajar
10) Kepercayaan
George R. Terry (dalam
Kartono, 2005: 47-50) juga memaparkan 10 sifat pemimpin yang unggul
1) Kekuatan
2) Stabilitas
emosi
3) Pengetahuan
tentang relasi insani
4) Kejujuran
5) Objektif
6) Dorongan
pribadi
7) Ketrampilan
berkomunikasi
8) Kemampuan
mengajar
9) Ketrampilan
social
10) Kecakapan
teknis atau kecakapan manajerial
Bill Braton (dalam Pahan.2004) mengidentifikasikan
empat rintangan atau hambatan yang akan dihadapi oleh seorang pemimpin, yaitu :
1.
Rintangan kognitif, terkait dengan sikap orang-orang
atau sumber daya manusia dalam menghadapi perubahan, terutama mereka yang
memiliki posisi penting di dalam perusahaan atau organisasi. Hal yang harus
dilakukan oleh seorang pemimpin bisnis dalam menghadapi rintangan kognitif
adalah hadapkan manajer dan pelanggan secara langsung dan cari cara baru untuk
berkomunikasi.
2.
Rintangan sumber daya, terkait dengan masalah
kekurangan modal, staf, ketersediaan ruangan, dan infrastruktur lainnya dapat
diatasi dengan realokasi sumber daya. Adapun cara lain yang dapat dilakukan
oleh seorang pemimpin dalam menghadapi rintangan sumber daya adalah dengan
focus pada “titik-titik panas” yang ada dan lakukan negosiasi dengan mitra
organisasi.
3.
Rintangan motivasi, sering ketiadaan motivasi menjadi
penghambat utama gagalnya aplikasi berbagai strategi. Hal yang dapat dilakukan
oleh seorang pemimpin bisnis adalah dengan meletakkan “lampu sorot” pada
rintangan dan atur tantangan yang ada supaya sesuai dengan berbagai tingkatan
orang dalam organisasi.
4.
Rintangan politis, rintangan yang paling berat. Yang
mana, seseorang yang ingin melakukan berbagai perubahan, justru bisa dijatuhkan
oleh permainan politis di dalam perusahaan atau organisasi yang tidak menyukai
adanya perubahan. Karenanya rintangan politis yang berasal dari dalam
organisasi harus pula diatasi dengan memainkan pengaruh tertentu yang mendukung
strategi perubahan. Sementara rintangan dari luar organisasi bisa di hadapi
dengan cara mengisolasi mereka yang menentang dan dengan cara membangun koalisi
yang luas di antara kekuatan independent pihak lain yang berkuasa (Paha, 2006:
210-211). Lebih singkatya hal yang dapat dilakukan oleh pemimpin bisinis dalam
menghadapi rintangan politis adalah dengan mengidentifikasi dan tenangakan
penentang dari dalam serta mengisolasi para penentang dari luar.
Berbisnis
dengan hati sangat penting bagi seseorang yang ingin terjun ke duania bisnis.
Bersihnya hati akan melahirkan suatu visi (pandangan) yang sangat jelas dalam
kehidupan. Visi bisnis yang akan membawa keuntungan jangka Panjang adalah bisi
yang dibangun di atas kebersihan hati Nurani. Menurut Santoso (2008: 20-32) ada
10 prinsi berbisnis dengan hati
- Persahabatan
lebih berharga dibandingkan dengan keuntungan
Abraham
Lincoln berkata bahwa,”saya menjadi sukses saat ini karena saya mempunyai
seorang teman yang mempercayai saya dan saya tidak tega membiarkan di jatuh.”
Ini membuktikan bahwa memiliki seorang teman/sahabat yang mempercayai kita itu
lebih berharga dibandingkan dengan keuntungan, sebab ketika kita memiliki
sahabat yang mempercayai kita maka dia akan selalu ada ketika kita mengalami
jatuh bangun dalam bisnis dan akan selalu memberikan motivasi, dukungan,
dorongan agar kita dapat meraih tujuan kita.
- Setia
pada nilai kepercayaan dan kejujuran
Dalam
berbisnis hendaknya selalu setia pada nilai kepercayaan dan kejujuran,
sebagaimana pendapat Santosa (2008: 23) bahwa kepercayaan dan kejujuran adalah
modal sangat berharga, khususnya dalam membangun kerja sama bisnis dengan orang
lain. Setia pada kepercayaan dan kejujuran dalam berbisnis adalah landasan bagi
kesuksesan bisnis jangka panjang.
- Menjual
dengan harga lebih tinggi dari pembelian
Perlu diingat bahwa bisnis bukanlah mengejar keuntungan
setinggi-tingginya, namun sejauh mana bisnis mampu memberikan manfaat bagi
semua, itu tujuan yang lebih baik. Jadi harga jual suatu barang harus
ditentukan secara adil, agar tidak menimbulkan kesenjangan sosial antara si
kaya dan si miskin.
- Berani
mengikuti panggilan hati
Mengikuti
panggilan hati dalam hal ini adalah panggilan hati yang positif, seperti berani
mengatakan tidak pada hal yang dapat merugikan pada bisnis yang kita jalani.
- Bekerja
dengan hati
Memberikan
senyuman, meskipun beban oekerjaan sedang menghimpit. Tetaplah jujur, meski
tidak aka nada yang memuji kejujuran anda. Tetaplah professional, meski mungkin
orang lain yang akan mendapatkan penghargaan, bukan anda. Meski bukanlah orang
yang terhebat diantara rekan-rekan anda, sedikitnya anda bukanlah orang yang
menyebalkan bagi rakan-rakan anda. Menampilkan sifat-sifat positif, menunjukan
dedikasi anda bekerja dengan penuh keikhlasan hati, semua itu hal yang mampu
memberikan aura positif bagi lingkungan kerja anda dan diri anda sendiri.
- Kekayaan
bukan hanya dinilai dari uang
Uang memang
segalanya, tapi segalanya bukan hanya uang. Kesehatan, keluarga, dan rekan
kerja yang baik adalah kekayaan yang melebihi nilai uang.
- Berorientasi
pada manfaat yang sebesar-besarnya
Berbisnis adalah kesempatan untuk lebih banyak memeberikan manfaat
kebaikan dan kepuasan bagi orang lain. Orang-orang yang merasa sangat puas atau
merasakan manfaat kebaikan kan menjadi pembela-pembela yang tangguh dalam
jangka Panjang. (Santosa, 2008: 29)
- Focus
pada apa yang diperoleh, bukan pada yang hilang
Berfokus pada apa yang diperoleh saat ini dapat diartikan denga memberi
perhatian yang sangat besar terhadap masa kini, yakni pekerjaan atau bisnis
yang sedang ditangani. Hal ini dapat membuat kita menyingkirkan benalu-benalu
pikiran kegagalan atau kesempatan yang hilang, yang dapat menghambat kesuksesan
masa depan. Bisnis biasanya ditangani dengan focus, rasa nyaman yang akhirnya
melahirkan efisiensi dan keberhasilan. (Santosa, 2008: 29)
- Kegagalan
hanyalah sebuah proses
Kegagalan memang menyakitkan, tetapi terus tenggelam memikirkan
kegagalan hanya akan membuat diri kita tidak berbuat apa-apa lagi.
- Kerendahan
hati adalah kekuatan
Kemampuan untuk memberikan jeda waktu bagi orang lain untuk meluapkan
emosi hingga mereda dan menjadi tenang Kembali, membutuhkan kerendahan hari
yang amat kuat. Namun, inilah satu-satunya kekuatan anda dalam menghadapi
kondisi yang menekan : sikap-sikap rendah hati.
MATERI
INISIASI 6
BISNIS
SEBAGAI PROFESI ETIS
ETIKA
Etika adalah
pandangan mengenai baik atau tidaknya Tindakan aktivitas da perilaku seseorang.
Etika dalam bisnis adalah pandangan mengenaik baik atau tidaknya Tindakan,
aktivitas dan perilaku bisnis yang dilakukan seseorang.
BISNIS
SEBAGAI PROFESI ETIS
Andy Kirana
membagi profesi ke dalam dua jenis, yakni profesi (Kirana, 1996: 44)
1.
Khusus, yaitu para professional yang melaksanakan
profesinya secara khusus untuk mendapatkan nafkah atau penghasilan
2.
Luhur, yakni para professional untuk melaksanakan
profesinya bukan lagi untuk mendapatkan nafkah, tetapi sudah merupakan
pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat, karena kebutuhan nafkah bukan
motivasi utamanya.
MENUJU BISNIS SEBAGAI
PROFESI LUHUR
Untuk kealangsungan
bisnis, alangkah baiknya jika seorang pebisnis memegang dan menerapkan
nilai-nilai etika dalam bisnisnya, yaitu :
1. Memahami
hukum
2. Memahami
budaya
3. Memahami
agama
MATERI
INISIASI 7
SPIRITUALITAS
DAN KEADILAN DALAM BISNIS
KONSEP
SPIRITUAL
Dalam
bentuk kata sifat, spiritual mengandung arti “berhubungan dengan spirit”. “yang
berhubungan dengan yang suci atau yang berhubungan dengan fenomerna atau
makhluk supranatural. Hendrawan (2009) menyimpulkan, sedikitnya ada tiga hal
yang berkaitan erat dengan istilah spiritualitas, yaitu :
1. Menghidupkan,
tanpa spiritualitas, organisme akan mati secara jasadiah maupun kejiwaan
2. Memiliki
status suci
3. Terkait
dengan Tuhan sebagai causa prima
PENERAPAN
KONSEP SPIRITUAL DALAM ORGANISASI BISNIS
Salah
satu bisnis yang mencerminkan pemahaman
aspek spiritual adalah pelatihan-pelatihan motivasi.
SPIRITUAL
CAPITAL
Memahami
urgensi spiritual dalam berbisnis, Danah Zohar dan Ian Marshal (2006), kemudian
mengembangkan konsep tentang spiritual capital-SC(Modal Spiritual), yakni
“sebuah
visi dan model bagi keberlanjutan organisasi dan kultural dalam sebuah kerangka
yang lebih luas yang mencakup masyarakat dan persoalan-persoalan global. SC
adalah modal yang dihimpun melalui pengabdian atau mencurahkan perhatian baik
dalam filosofi perusahaan maupun praktik perusahaan, pada persoalan-persoalan
yang lebih mendalam mengenai manusia dan planer ini. SC adalah modal yang
merefleksikan berbagai nilai Bersama, visi Bersama, dan tujuan mendasar kita
dalam kehidupan. SC tercermin pada apa yang diyakini sebuah organisasi, untuk
apa organisasi itu ada, apa yang dicita-citakannya, dan tanggung jawab apa yang
dipikulnya.” (Danah Zohar & Ian Marshal, 2006; 24)
Spiritualitas seseorang dalam berbisnis diharapkan
mampu menekan dorongan materialism yang timbul sebagai keinginan manusia yang
sifatnya tidak terbatas atau terus menerus menuntut pemenuhan, menurut Mulyono
(2011), materialism adalah sebuah paham dimana kepemilikan benda-benda materi
merupakan hal yang amat penting bagi seseorang dalam upayanya mencapai
kebahagiaan. Inti materialism terletak pada orientasi eksternal di mana
pandangan diri yang positif dan penerimaan diri tergantung pada kepemilikan
benda-benda, uang, power, image (kashdan & breen dalam Mulyono, 2011: 47).
KONSEP
GCG
Good Corporate Governance
(GCG) merupakan tata Kelola perusahaan yang berdasarkan pada transparansi,
akuntabilitas, responbilitas, independensi, kewajaran, dan kesetaraan. Menurut
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, GCG meupakan system pengendalian dan
pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara
berbagai pihak yang mengurus perusahaan, maupun ditinjau dari “nilai-nilai”
yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri.
PRINSIP-PRINSIP GCG
Prinsip-prinsip GCG
menurut Osborne & plastrik (2001) adalah
1. Transparansi,
yaitu keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan keterbukaan mengemukakan informasi materiil
dan relevan mengenai perusahaan
2. Kemandiria,
yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesiona, tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari manapun yang tidak sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsi-prinsip korporasi yang
sehat
3. Akuntabilitas,
yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ, sehingga
pengelolaan perudahaan secara efektif
4. Pertanggungjawaban,
yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat
5. Kewajaran,
yaitu keadilan dan kesetaraan dalam ememnuhi hak-hak stakeholder yang timbul
berdasarkan perjanjian dan perundangan yang berlaku.
TRANSFORMASI DARI GOOD
CORPORATE GOVERNACE KEPADA GOD CORPORATE GOVERNANCE
Konsep lain yang mengupas
mengenai tata Kelola perusahaan adalah God Corporate Governance (tata Kelola
perusahaan yang berketuhanan) yakni hasil dari interaksi antara dinamika
spiritual individu dan factor-faktor kelembagaan yang ebrtujuan agar
terciptanya tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder (hendrawan,
2009: 221).
Gosd Corporate Governance
bekerja di atas lima prinsip, yakni menyeluruhm, keberlanjutan, keseimbangan,
kemandirian, dan keutamaan.
KONSEP KEADILAN
Meminjam istilah dalam
Hukum Romawi (Ius Romanum), keadilan diartikan sebagai Tindakan memberikan
kepada setiap orang yang menjadi haknya. Dalam peristilahan tersebut, keadilan
sedikitnya memiliki tiga ciri khas (Bertens, 2000) yakni keadilan
1. Selalu
tertuju pada orang lain
2. Harus
ditegakan atau dilaksanakan
3. Menunutut
persamaan
SUMBER-SUMBER KEADILAN
Terdapat dua sumber
keadilan, yaitu 1) keadilan yang berasal daro hasil olah pikir manusia dan olah
rasa manusia yang bersifat relative, serta 2) keadilan mutlak yang bersumber
dari Tuhan.
MACAM-MACAM KEADILAN
Sony A keraf (2006)
membagi keadilan menjadi tiga jenis, yaitu
a. Keadilan
legal
Keadilan
legal menyangkut hubungan antara individua tau kelompok masyarakat dengan
negara
b. Keadilan
distributive
Prinsip
dasar keadilan distributive atau juga dikenal dengan keadilan ekonomi addalah
distrinusi ekonomu yang merata atau yang dianggap adil bagi semua warga negara.
c. Keadilan
komutatif
Adalah
mengatur hubungan adil antara orang yang satu dengan yang lain, atau warga
megara yang sati dengan warga negara yang lain.
KEADILAN
DALAM PERSPEKTIF AGAMA
Keadilan
dalam perspektif agama adalah aturan-aturan yang harus ditaati olej para
pemeluknya, agar kehidupan tidak menjadi kacau. Oleh karena arahan agama
bersumber pada ketentuan Tuhan sebagai sumber keadilan yang bersifat mutlak.
Jika kegiatan bisnis tidak berprinsipkan keadilan, kekacauan bisa muncul
sebagai kensekuensinya.
KEADILAN
DALAM PERSPEKTIF NEGARA
Keadilan
dalam perspektif negara tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yakni :
1. Perikemanusiaan
dan peri keadilan
Rasa
kemanusiaan dan rasa keadilan. Kalau kita maknai pesannya maka seolah-olah para
pendiri negara berpesan ‘untuk benar-benar menjadi manusia yang seutuhnya maka
berperilakulah adil’
2. Adil
dan Makmur
Untuk
mencapai kemakmuran maka tegakkanlah keadilan
3. Perdamaian
abadi dan keadilan social
Perdamaian
abadi hanya didapat manakala keadilan social dapat ditegakkan
4. Adil
dan beradab
Akhlak
yang mampu menciptakan kehidupan yang lebih baik lagi.
5. Keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia
Inilah
tujuan dan cara luhur bangsa Indonesia dalam membangun kehidupan berbangasa dan
bernegara.
KEADILAN
DALAM PRAKTIK BISNIS
Sedikitnya
ada dua tanggung jawab yang harus dikembangkan, yakni
1. Tanggung
jawab ekonomis
Kegiatan bisnis
menghendaki adanya keterpenuhan kebutuhan dan keinginan dari para pelaku
bisnis, sehingga tercipta kepuasan hidup dalam bentuk kesejahteraan dan
kebahagiaan. Salah satu contoh dari tanggung jawab ekonomi ini adalah
pengelolaan usaha yang harus untuk dan hemat. Tujuannya agar aktivitas bisnis
yang idlakukan secara menguntungkan dan tidak boros.
2. Tanggung
jawab social
Tanggung jawab social
pebisnis selain ditujukan bagi manusia juga ditujukan bagi kondisi lingkungan
fisik, dimana bisnisnya dibangun dan dikembangkan. Hal ini dilakukan guna
menjaga kesetimbangan lingkungan agar tetap mampu memberikan daya dukung
maksimal terhadap kegiatan bisnis. Misalnya, hirau terhadap masalah limbah
hasil produksi yang tentunya bisa menimbulkan kerusakan pada lingkungan jika
tidak dilakukan pengolahan limbah.
MATERI INISIASI 8
BISNIS UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KONSEP BISNIS
BERKELANJUTAN
Dalam melaksanakan
pembangunan berkelanjutan, menurut dokumen tersebut, negara-negara harus
memperhatikan hal-hal berikut :
1. Dimensi
social dan ekonomi, yang meliputi:
a. Mengentaskan
kemiskinan
b. Mengubah
pola konsumsi
c. Memperhatikan
dinamika dan kesinambungan penduduk
d. Memliharan
dan mendorong kondisi yang mendukung Kesehatan manusia
e. Mendukung
pembangunan yang mengedepankan kesinambungan manusia
f.
Mengintergrasikan
pembuatan keputusan dalam kebijakan lingkungan dan pembangunan
2. Konservasi
dan manjemen sumber daya untuk pembangunan yang meliputi
a. Melindungi
atmosfer
b. Pendekatan
integrative dalam perencanaan dan manajemen sumber daya tanah
c. Memerangi
deforestasi atau penggundulan hutan
d. Mengelola
ekosistem yang rusak, memerangi penggundulan dan kekeringan, pemeliharaan
gunung secara berkelanjutan
e. Mendukung
pembangunan agrikultur dan pedesaan yang berkelanjutan
f.
Konsevasi keanekaragaman
biologis
g. Manajemen
bioteknolofi yang ramah lingkungan
h. Melindungi
lautan
i.
Melindungi kualitas dan
asupan sumber air bersih
j.
Manajemen yang ramah
lingkungan tentang limbah berbahaya
k. Manajemen
yang ramah lingkungan tentang limbah padat dan system pembuangan kotoran
l.
Pengelolaan yang aman dan
ramah lingkungan tentang limbah radioaktif
3. Penguatan
peran kelompok utama, yang meliputi
a. Aksi
perempuan global atas pembangunan berkelanjutan dan adil
b. Peran
anak dan perempuan dalam pembangunan berkelanjutan
c. Pengakuan
dan penguatan peran masyarakta dan komunitas adat
d. Inisiatif
otoritas local dalam mendukung agenda 21
e. Penguatan
peran buruh dan serikat mereka penguatan peran bisnis dan serikat mereka
f.
Penguatan peran bisnis
dan industri
g. Pengembangan
komunitas ilmiah dan teknologi.
0 comments:
Posting Komentar