1. Bandingkan tiga strategi dari Porter jika
dihubungkan dengan core competence dan dengan strategi analyzer dari Miles dan
Snow!
Tiga jenis strategi yang ditawarkan oleh Porter,
yaitu keunggulan biaya, diferensiasi dan focus. Perbandingan antara tiga
strategi dari Porter dan Strategi Analyzer dari Miles dan Snow dalam
hubungannya dengan core competence antara lain :
·
Keunggulan
biaya (cost leadership) :
-
Strategi
Porter : keunggulan biaya fokus
pada menciptakan atau meningkatkan pangsa pasar dengan menekannkan pada biaya
yang rendah dibandingkan dengan pesaingnya. Strategi ini dicapai melalui
penggunaan fasilitas secara efisien, inovasi, memiliki akses khusu dengan
sumber bahan baku, mengurangi biaya dan melakukan pengawasan ketas atas proses
produksi untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pesaingnya.
-
Strategi
Analyzer : gabungan antara defender dan
prospector. Pasa satu sisi strategi analyzer berusaha mempertahankan stabilitas
dan pada sisi lain berusaha untuk melakukan inovasi. Pada intinya analyzer
tetap menekankan pada efisiensi dan mempertahankan pangsa pasar yang telah
diraihnya tetapi melalui imitasi-imitasi anayzer mencoba melakukaninovasi dan
mencoba memasuki lingkungan yang lebih dinamis.
·
Diferensiasi
(differentiation) :
-
Strategi
Porter : organisasi berusaha untuk
membedakan produk barang atau jasa yang dihasilkannya dengan produk barang atau
jasa yag dihasilkan oleh pesaingnya. Fokusnya adalah pada pengembangan fitur
khusus, kualitas yang superior, desain inovatif, merek yang kuat, dan pelayanan
pelanggan yang unggul
-
Strategi
Analyzer : organisasi berusaha mencapai
diferensiasi melalui pengembangan dan pemanfaatan core competence yang unik.
Core competence adalah kemampuan inti atau keunggulan yang menjadi kekuatan
organisasi dan membedakan mereka dari pesaing. Organisasi yang menganut
strategi Analyzer membangun dan memanfaatkan core competence untuk menciptakan
produk atau layanan yang diferensiasi dan bernilai tambah.
·
Focus
-
Strategi
Porter : strategi ini hanya bergerak
pada wilayah yang sempit atau konsumen yang khusus. Organisasi menggunakan
pendekatan biaya rendah atau diferensiasi untuk melayani kebutuhan khusus dari
segmen pasar yang terpilih.
-
Strategi
Analyzer : focus dapat dicapai dengan
mengkonsentrasikan core competence pada segmen pasar yang terbatas atua pasar
niche. Organisasi menggunakan keahlian inti mereka untuk memenuhi kebutuhan
khusus dan menciptakan diferensiasi di d=segmen pasar tersebut.
Perbedaan utama antara stratefi Porter dan
Strategi Analyzer adalah pendekatan mereka terhadap core competence. Strategi
Analyzer menekankan pentingnya mengembangkan dan memanfaatkan core competence
sebagai landasasn untuk mencapai
keunggulan kompetitif. Sementara strategi Porter menyirotu pilihan strategis
yang berfokus pada buaya atau diferensiasi tanpa penekanan yang sama pada core
competence
Sumber referensi : BMP ADPU4341/MODUL 6/KB 2/Hal
6.21-6.23
Porter, M. E. 1980. Competitive Strategy :
Techniques for Analyzing Industries anda Competitors.
Miles, R. E., Snow, C.C., Meyer, A. D., &
Coleman, H.J. 1978. Organizational Strategy, Structure, and Process.
2. Diskusikan apa kesamaannya diantara keduanya?
Kesamaan diantara strategi dari Porter dengan strategi
analyzer dari Miles dan Snow :
1. Fokus pada Keunggulan Kompetitif : bertujuan
untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam industri yang bersaing. Keduanya
mengakui pentingnya memiliki posisi yang kuat dan membedakan diri dari pesaing.
2. Pengaruh Eksternal: keduanya mengakui pengaruh
faktor-faktor eksternal, seperti kondisi pasar, persaingan, dan perubahan
lingkungan bisnis. Kedua pendekatan ini mempertimbangkan faktor-faktor ini
dalam merancang strategi bisnis yang efektif.
3. Penyesuaian Strategi : keduanya mengakui
perlunya penyesuaian strategi dengan perubahan dalam lingkungan bisnis.
Keduanya mendorong organisasi untuk fleksibel dan mampu beradaptasi dengan
perubahan pasar dan persaingan yang terjadi.
4. Pemilihan Segmen Pasar: keduanya mengakui
pentingnya pemilihan segmen pasar yang tepat. Keduanya menganjurkan organisasi
untuk memahami dan memilih segmen pasar yang memungkinkan mereka untuk mencapai
keunggulan kompetitif.
5. Fokus pada Nilai : keduanya mengakui
pentingnya memberikan nilai kepada pelanggan. Keduanya mendorong organisasi
untuk memahami kebutuhan pelanggan dan menciptakan nilai tambah yang memenuhi
kebutuhan tersebut.
Sumber referensi : BMP ADPU4341/MODUL 6/KB 2/Hal
6.21-6.23
3. Diskusikan pula bagaimana strategi-strategi
tersebut diaplikasikan pada sektor publik.
1. Keunggulan Biaya (Cost Leadership):
Dalam sektor publik, keunggulan biaya dapat
diterapkan dengan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi pengeluaran publik,
mengoptimalkan alokasi sumber daya yang terbatas, dan mengurangi pemborosan.
Misalnya, melalui pembaruan sistem administrasi, penggunaan teknologi informasi
yang efektif, atau penggabungan dan kolaborasi antar lembaga pemerintah untuk mengurangi
biaya operasional.
2. Diferensiasi (Differentiation):
Dalam sektor publik, diferensiasi dapat
diterapkan dengan memberikan layanan yang unik, berkualitas tinggi, dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan layanan
yang lebih responsif, transparan, dan partisipatif, serta dengan memanfaatkan
teknologi dan inovasi untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan
publik.
3. Fokus (Focus):
Pada sektor publik, pendekatan fokus dapat
diterapkan dengan memprioritaskan masalah dan kebutuhan tertentu dari
masyarakat atau kelompok yang menjadi perhatian utama. Ini melibatkan
mengidentifikasi segmen populasi atau daerah geografis yang memiliki kebutuhan
khusus dan mengembangkan program dan kebijakan yang ditujukan secara spesifik
untuk memenuhi kebutuhan mereka.
4. Strategi Analyzer:
Konsep strategi Analyzer yang melibatkan
kombinasi keunggulan biaya dan diferensiasi juga dapat diterapkan pada sektor
publik. Organisasi publik dapat mengembangkan keunggulan kompetitif dengan
memanfaatkan core competence mereka, seperti pengetahuan dan keahlian dalam
kebijakan publik, analisis data, atau kemampuan mengelola program-program
publik yang kompleks.
Sumber:
- Bryson, J. M. (2018). Strategic Planning for
Public and Nonprofit Organizations: A Guide to Strengthening and Sustaining
Organizational Achievement.
Contoh aplikasi strategi : Strategi
pemanfaatan energi hijau di Indonesia - Page 2 (kontan.co.id)
Carilan bacaan tentang strategi organisasi publik, kemudian bahaslah
dengan rekan rekan Anda. Dalam membahas gunakan teori dan konsep yang Anda
sudah pelajari.
Langkah-langkah strategis dalam mengatur pemanfaatan energi menurut Arifin dalam siaran pers di situs Kementerian
ESDM, Rabu (23/9)
Langkah pertama adalah optimalisasi penggunaan sumber energi domestic.
Dalam hal ini adalah mendorong penggunaan energi terbarukan.
Langkah kedua adalah melakukan efisiensi energi, baik di sisi suplai
maupun permintaan. Efisiensi dilakukan dengan mendorong implementasi target
efisiensi energi di lingkungan Gedung dan industri.
Langkah terakhir disebutkan, Indonesia juga
mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan untuk meningkatkan rasio
elektrifikasi nasional dari 84,3% menjadi 98,8%, khususnya untuk mendukung
program elektrifikasi di daerah terluar dan terpencil.
Bedasarkan bacaan tersebut, strategi organisasi public yang digunakan
adalah strategi analyzer yang merupakan gabungan antara defender dan
prospector. Pada satu sisi strategi analyzer berusaha mempertahankan stabilitas
dan pada sisi lain berusaha untuk melakukan inovasi.
Karakteristik organisasi yang dipakai adalah
control ketat, dan fleksibilitas produksi, efisien, dan kreativitas.
Tujuan/fokus dari strategi ini adalah untuk mencapai efisiensi yang tinggi.
Sumber referensi : BMP ADPU4341/MODUL 6/KB 2/Hal
6.21
0 comments:
Posting Komentar