Perusahaan perlu melakukan evaluasi kinerja pegawai secara
periodik (setiap bulan, atau 6 bulan, atau setiap tahun), mengapa hal ini perlu
dilakukan?
Proses evaluasi kerja di pakai sebagai sarana untuk
mendapatkan umpan balik dari karyawan dan juga untuk memberikan arahan bagi
karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Evaluasi kinerja pegawai secara
periodic perlu dilakukan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan karyawan dan
potensi apa saja yang ada di dalam diri karyawan yang dapat dikembangkan untuk
kemajuan perusahaan di masa depan.
Selain itu manfaat dari adanya evaluasi kinerja, yang menjadi
alasan mengapa hal ini dilakukan, yaitu (Payaman Simanjuntak, 2005) :
1. Peningkatan
kinerja. Terutama bila hasil EK menunjukan kinerja seeseorang rendah atau di
bawah standar yang telah ditetapkan, maka orang yang bersangkutan dan atasannya
akan segera membuat segala upaya untuk meningkatkan kinerja tersebut, misalnya
dengan bekerja lebih keras dan tekun. Untuk itu, setiap pekerja perlu menyadari
dan memiliki.
2. Kemampuan
tertentu sebagai dasar untuk mengembangkan diri lebih lanjut
3. Keinginan
untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan kerja
4. Sikap
tertarik pada pekerjaan dan etos kerja yang ringgi
5. Ketakinan
untuk berhasil
6. Pengembangan
SDM. Evaluasi kinerja sekaligus mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan setiap
individu, serta potensi yang dimilikinya. Dengan demikian manajemen dan
individu dimaksud dapat mengoptimalkan pemanfaatan keunggulan dan potensi
individu yang bersangkutan, serta mengatasi dan mengimpensasi
kelemahan-kelemahannya melaui program pelatihan. Manajemen dan individu, baik
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atau organisasi, maupun dalam rangka
pengembangan karier mereka masing-masing
7. Pemeberian
kompensasi. Melalui evaluasi kinerja individu, dapat diketahui siap yang
memberikan kontribusi kecil dalam pencapaian hasil akhir organisasi atau
perusahaan.
8. Program
peningkatan produktivitas. Dengan mengetahui kinerja masing-masing individu,
kekuatan, dan kelemahan masing-masing serta potensi yang mereka miliki
manajemen dapat menyususn program-program kepegawaian, termasuk promosi, rotasi
dan mutase, serta peperencanaan karier pegawai.
9. Menghingkari
perilaku diskriminasi dan kolusi. Karena setiap Tindakan kepegawaian akan
didasarkan kepada kritesia obyektig yaitu hasil evaluasi konerja.
Sumber referensi : BMP
ADBI4130/MODUL 6/KB 1/Hal 6.25-6.627
Sukatin, dkk. 2022. Manajemen
dan Evaluasi Kerja. Yogyakarta : CV Budi Utama
0 comments:
Posting Komentar