Senin, 23 Mei 2022

TUGAS 2 ISIP4110 PENGANTAR SOSIOLOGI

Posted By: Linda A Fauzi - Mei 23, 2022

Share

& Comment


TUGAS II

ISIP 4110

PENGANTAR SOSIOLOGI

1. Perilaku kolektif mengandung makna bahwa ada penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh suatu kelompok, dan ada beberapa faktor yang menunjang tersebarnya suatu perilaku kolektif di masyarakat

Milgram dan Touch (1977) berpendapat bahwa perilaku kolektif ialah perilaku yang lahir secara spontan, relatif, tidak terorganisir serta hampir tidak bisa diduga sebelumnya, proses kelanjutannya tidak terencanadan hanya tergantung pada situasi timbal balik yang muncul dikalangan para pelakunya

a. Carilah contoh perilaku kolektif yang sudah tersebar di masyarakat 

Ciri-ciri perilaku kolektif dari Milgran dan Touch adalah

· Dilakukan oleh sejumlah orang secara bersama

· Merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu

· Hanya insidential/tidak bersifat rutin

· Bersifat spontan dan tidak terstruktur

Contoh dari perilaku kolektif adalah tindakan kenakalan remaja seperti tawuran di kalangan pelajar.

b. Berdasarkan jawaban di atas, jelaskan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan perilaku kolektif tersebut  sehingga bisa tersebar.

· Faktor Tabiat

Faktor penyebab utama tawuran biasanya berasal dari tabiat para pelaku sendiri karena ketidakmampuan menahan diri dari amarah. Karena biasanya tawuran berawal dari masalah kecil perseorangan lalu membesar menjadi masalah kelompok karena faktor relasi.

· Faktor keluarga

Kondisi di dalam rumah tangga yang berantakan dapat  menjadi faktor internal seorang individu melakukan tawuran sebagai pelampiasan. Serta pengaruh buruk dari orang tua, tingkah laku criminal dan tindakan asusila.

· Faktor lingkungan

Lingkungan sekitar juga berpengaruh pada perilaku kolektif seperti tawuran. lingkungan yang sudah terbiasa dengan menyelesaikan masalah dengan tindakan kekerasan maka akan menganggap tawuran adalah hal lumrah, terutama dalam hal menyangkut solidaritas.

· Faktor relasi

Persahabatan yang erat juga dapat menunjang keberhasilah perilaku kolektif tersebut. Karena biasanya tawuran bermula dari masalah perseorangan lalu menjadi masalah kelompok sebagai bentuk kesetiakawanan.

· Faktor Pendidikan

Sekolah yang merupakan Lembaga Pendidikan formal yang seharusnya dijadikan tempat belajar tidak jarang malah jadi tempat penyebaran perilaku kolektif seperti tawuran. Karena tidak jarang tawuran antar pelajar ini dilakukan secara turun temurun, yang dulunya dilakukan oleh kakak tingkat lalu dilakukan oleh Angkatan bawahnya, begitu seterusnya hingga tidak ada ujungya. Pendidikan moral yang diberikan terhadap anak didik kurang.

 2. Jelaskan mengapa pendidikan bagi anak perempuan masih kurang mendapat perhatian, kaitkan dengan pembahasan tentang sosialisasi gender

Sosialisasi gender adalah suatu proses belajar menjadi perempuan dan menjadi laki-laki dalam pengertian: apa saja peran utama perempuan dan peran utama laki-laki di dalam keluarga dan di dalam komunitas; bagaimana perempuan dan laki-laki harus berperilaku.

Di Indonesia sendiri budaya patriaki masih sering terlihat di masyarakat, dimana masyarakat menganggap bahwa derajat laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan. Alasan inilah yang menjadikan Pendidikan bagi anak perempuan kurang diperhatikan karena anggapan bahwa perempuan kegiatannya adalah dirumah sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus pekerjaaan rumah, sehingga Pendidikan itu tidak penting. Anggapan lain di masyarakat tentang perempuan adalah perempuan tidak usah sekolah tinggi-tinggi karena pada akhirnya bekerja di dapur.

Padahal pendapat ini tidak sepenuhnya benar, sebagai seorang perempuan yang akan menjadi seorang ibu nantinya. Lemahnya pengetahuan maupun wawasan ibu dalam mendidik anak akan berdampak pada  sukses dan gagalnya seorang anak. Sehingga Pendidikan seorang perempuang juga penting dan perlu diperhatikan lagi kedepannya.

 3. Berdasarkan pengamatan Anda di Indonesia berikan contoh masyarakat dengan sistem stratifikasi tertutup dan stratifikasi terbuka. Berikan  alasan teoritis atas jawaban Anda tersebut.

Statifikasi terbuka adalah sistem stratifikasi yang memungkinkan adanya seorang anggota masyarakat berpindah dari satu status dalam strata tertentu ke status lain dalam strata yang lenih tinggi dari strata ssebelumnya. Contoh masyarakat dengan sistem stratifikasi terbuka adalah kisah Hera anak tukang becak lulusan ITB yang menjadi dosen kimia di usia 22 tahun. ( https://zonamahasiswa.id/anak-tukang-becak-lulusan-itb/) . Dalam hal ini Hera yang sebelumnya anak tukang becak berada dalam strata bawah ketika dia menekuni studinya hingga dia lulus S1 serta mendapat gelar S2 dan menjadi dosen di usia 22 tahun menjadikannya naik strata dari strata bawah menjadi strata tinggi karean profesinya sebagai dosen. Perpindahan strata atau status sosial Hera dari yang sebelumnya anak tukang becak menjadi seorang dosen inilah yang disebut dengan stratifikasi terbuka, karena adanya kemungkinan seorang anggota masyarakat unutk naik status sosialnya.

Stratifikasi tertutup adalah sistem stratifikasi yang tidak ada kemungkinan peluang bagi anggota masyarakat tersebut untuk pindah ke strata yang lebih tinggi atau lebih rendah dari strata yang dimiliki orang tuanya. Contoh masyarakat dengan sistem stratifikasi tertutup adalah gelar kebangsawanan atau gelar keturunan yang ada di Keluarga Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Gelar kebangsawanan yang ada di keluarga keraton merupakan stratifikasi tertutup karena tidak adanya peluang bagi anggota luar masyarakat/di luar keluarga keraton yang dapat meraih gelar kebangsawanan karena gelar kebangsawanan hanya diberikan kepada keturunan keluarganya saja.

Sumber referensi :BMP ISIP4110/MODUL 5/KB 1 & 2

 

//.

About Linda A Fauzi

Organic Theme. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © 2025 Berbagi Ilmu

Designed by Templatezy