- Sebutkan dan jelaskan
sumber-sumber etika dalam bisnis!
Sumber-sumber
etika dalam kehidupan yang dapat digunakan untuk kegiatan bisnis :
a.
Hukum :
Merupakan undang-undang, peraturan, dan sebagainya untuk mengatur
pergaulan hidup masyarakat. Dengan memahami hukum dalam berbisnis, maka akan
mencegah individu untuk melakukan tindakan yang akan merugikan diri sendiri dan
orang lain. Contoh : pengusa yang akan mempekerjakan anak di bawah umur harus
memahami hukum yang berkaitan dengan hal tersebut. Peraturan mengenai pekerja
anak yang berlaku saat ini, Pasal 68 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan, yang menyatakan bahwa pengusaha dilarang mempekerjakan anak.
b.
Budaya :
Merupakan pikiran, akal budi, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang
sudah sukar untuk diubah. Diri kita dibentuk dari apa yang kita lakukan
berulang kali, sedangkan kesuksesan bukan merupakan usaha dan tindakan, melainkan
akibat dari suatu kebiasaan. Jadi dalam berbisnis, seseorang bisa berhasil atau
jatuh karena kebiasaannya. Contoh : berjabat tangan, berjabat tangan merupakan
budaya yang berarti kesepakatan bisnis yang dibangun di antara mereka. Dengan
berjabat tangan juga dapat memelihara hubungan baik dengan sesama. Karena itu,
memelihara hubungan baik dalam posisi apapun dalam berbisnsis adalah hal yang
penting, guna memastikan kinerja kita dan kinerja perusahaan tetap berjalan
dengan baik.
c.
Agama :
Merupakan ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa Kuasa, serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan antarmanusia serta lingkungannya. Orang yang
memahami agamanya, orang yang peduli dengan larangan Tuhannya, pasti akan
berhati-hati dalam menjalani hidup. Ia yakin dibalik larangan Tuhan pasti ada
kebaikan.
Sumber referensi : BMP ADBI4449/MODUL 6/KB 2/Hal 6.24-6.30
- Mengapa dikatakan orang yang
memahami budaya akan mampu mengembangkan bisnis sebagai sebuah profesi
yang luhur? Jelaskan rasional dari pernyataan ini
Menurut Kirana (1996:
44), profesi luhur merupakan para professional yang melaksanakan profesinya
untuk mendapatkan nafkah, tetapi sudah merupakan pengabdian atau pelayanan
kepada masyarakat, karena kebutuhan nafkah bukan memotivasi utamanya.
Orang yang memahami
budaya akan mampu mengembangkan bisnis sebagai sebuah profesi yang luhur sebab
dengan memahami budaya dapat memelihara hubungan yang baik dengan sesama rekan
bisnisnya, bawahannya, atau dengan atasannya. Dengan begitu kinerja kita dan
kinerja perusahaan tetap berjalan degan baik karena terpeliharanya hubungan
baik tersebut.
Sumber referensi : BMP
ADBI4449/MODUL 6/KB 2/Hal 6.27
0 comments:
Posting Komentar