1.
Apa manfaat mata kuliah Teori Organisasi dalam
kehidupan sehari - hari?
Mata kuliah
teori organisasi adalah mata kuliah yang mengupas bagamana organisasi
berfungsi, bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya (Jones). Dengan mempelajari mata kuliah teori organisasi kita akan
memperoleh manfaat berupa dapat menganalisis struktur organisasi, desain
organisasi dan budaya organisasi dan hubungan organisasi dengan lingkungannya.
Manfaat lainnya adalah pengetahuan tentang bagaimana mendesain organisasi yang
efektif dan efisien.
Jadi
pengetahuan tentang Teori Organisasi akan membantu dalam menganalisis struktur dan
budaya organisasi, mendiagnosis masalah, memanfaatkan proses desain organisasi
dan membuat penyesuaian-penyesuaian yang akan membentuk organisasi dalam
mencapai tujuannya.
Manfaat dari
pemahaman teori organisasi dalam kehidupan sehari hari :
a.
Memahami dinamika kelompok : teori organisasi membahas
bagaimana struktur organisasi mempengaruhi hubungan antar anggota dan bagaimana
mereka bekerja sama. Dengan pemahaman ini, seseorang dapat memahami dinamika
kelompok atau tim, dan bagaimana cara bekerja sama secara efektif dalam
mencapai tujuan bersama.
b.
Mengetahui kebutuhan karyawan : teori organisasi
membagas bagiamana organisasi dapat memenuhi kebutuhan karyawan untuk
memotivasi mereka dalam bekerja. Dengan pemahaman ini seseorang dapat memilih
pekerjaan yang tepat atau dalam memimpin dan memotivasi tim kerja
c.
Menjadi pemimpin yang baik : pemahaman teori
organisasi dapat membantu seseorang menjadi pemimpin yang baik dengan memahami
bagaimana organisasi dapat berjalan dengan efektif dan efisisen. Hal ini dapat
memebantu seseorang dalam memimpin tim kerja dan mengambil keputusan yang tepat
untuk mencapai tujuan organisasi.
d.
Mengetahui bagaimana cara organisasi beroperasi :
teori organisasi membagas bagaimana organisasi diatur dan beroperasi. Dengan
pemahaman ini, seseorang dapat memahami bagaimana kebijakan organisasi dibuat,
bagaimana proses kerja dilakukan, dan bagaimana pengambilan keputusan
dilakukan.
e.
Memahami budaya organisasi : teori organisasi membagas
tentang budaya organisasi dan bagaimana hal ini memengaruhi kinerja organisasi.
Dengan pemahaman ini, seseorang dapat memahami dan beradaptasi dengan
budaya organisasi di tempat kerja,
sehingga dapat bekerja dengan baik dan produktif.
Sumber
referensi : BMP ADPU434/MODUL 1/KB 1/Hal 1.1 & 1.12-1.14
2.
Mengapa organisasi disebut memiliki daur hidup?
Daur hidup
merujuk pada perubahan yang dapat diramalkan. Organisasi dikiaskan seperti
makhluk hidup, organisasi juga dilahirkan, tumbuh, dipeliharam penuh dengan masalah,
mundur dan kemudian mati. Jadi alasan mengapa organisasi disebut memiliki daur
hidup sebab organisasi melalui serangkaian transisi yang distandarisasikan pada
saat berkembang dari waktu kewaktu, sseperti organisme, organisasi juga lahir
tumbuh dan berkembang, menurun kondisinya dan mati. Adapun tahapan siklus daur hidup organisasi
adalah :
A.
Tahapan kewirausahaan (pembentukan) : tujuan tidak
jelas dan kreativitas tinggi
B.
Tahapan kebersamaan (pertumbuhan) : komunikasi
struktur informal dan komitmen tinggi
C.
Tahap formalisasi dan control (kedewasaan):
formalisasi peraturan, struktur stabil, dan penekanana pada efisiensi
D.
Tahap perluasan struktur : struktur lebih kompleks,
desentralisasi, dan diversivikasi pasar
E.
Tahap kemunduran : perpindahan pegawai tinggi, konflik
meningkat, dan sentralisasi pengambilan keputusan.
Sumber
referensi : BMP ADPU4341/MODUL 1/KB 2/Hal 1.19-125
3.
Jelaskan mengapa pengukuran keefektifan penting
bagi organisasi?
Efektivitas organisasi
adalah kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan secara efisien dengan data
yang tersedia. Alasan mengapa pengukuran keefektifan penting bagi organisasi
berdasarkan pendekatan pencapaian tujuan, system dan konstituensi strategis
adalah :
a.
Membantu organisasi dalam mencapai tujuan : pengukuran
keefektifan membantu organisasi dalam mengevaluasi sejauh mana mereka telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa pengukuran keefektifan, organisasi
mungkin sulit untuk mengetahui apakah mereka telah mencapai tujuan mereka atau
tidak
b.
Mengidentifikasi kebutuhan perubahan : pengukuran
keefektifan membantu organisasi dalam mengidentifikasi kebutuhan perubahan dan
peningkatan dalam kinerja mereka. Hal ini dapat membantu organisasi dalam
meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, meningkatkan efisiensi dan
produktivitas, serta mengurangi biaya operasional.
c.
Meningkatkan akuntabilitas : dengan melakukan
pengukuran keefektifan, organisasi dapat menunjukkan kinerja mereka secara
jelas dan transparan, hal ini dapat meningkatkan akuntabilitas organisasi
kepada pemegang saham, pelanggan, dna masyarakat secara umum.
d.
Meningkatkan motivasi karyawan : pengukuran
keefektifan juga dapat membantu meningkatkan motivasi karyawan dengan
memberikan umpan balik yang jelas tentang kinerja mereka. Dengan mengetahui
kinerja mereka berkontribusi terhadap tujuan organisasi, karyawan dapat merasa
lebih terlibat dan bersemangat untuk meningkatkan kinerja mereka.
e.
Memperbaiki proses bisnis : pengukuran keefektifan
dapat memebantu organisasi dalam mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan
dalam proses bisnis mereka. Hal ini dapat membantu organisasi dalam menemuka
cara untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka, serta mengurangi
biaya operasional.
Pentingnya
pengukuran keefektifan organisasi adalah dengan pengukuran keefektivitas maka
dapat mengevaluasi kemampuan organisasi dalam menjamin mengatur dan mengawasi
keterampilan, serta sumber yang bernilai dan berharga. Mengevaluasi kemampuan
organisasi dalam melakukan inovasi dan dapat menjalankan fungsinya secara cepat
dan bertanggung jawab. Mengevaluasi kemampuan organisasi dalam mengonversi
keterampilan dan sumber-sumber menjadi barang dan jasa secara efisien.
Sumber
referensi : BMP ADPU4341/MODUL 1/KB 3/Hal 1.31 & 1.37-1.42
Contoh Aplikasi
Temukan contoh dari bacaan tentang
daur hidup organisasi dan kemudian bahaslah dengan rekan-rekan Anda.
Contoh bacaan tentang daur
hidup/siklus hidup organisasi dari Nokia.
Martti Haikio. 2002. Nokia : Raksasa
Industri Ponsel Dunia. Jakarta Selatan : UFUK PRESS
1.
Tingkatan perkenalan (kewirausahaan)
Dalam tahap
ini produk mulai dikenalkan pada masyarakat. Pada awal 1981, Nokia mulai
meluncurkan produk pertamanya yang Bernama Nordic Mobil Telephony (NMT).
2.
Tahap pertumbuhan
Tahapan
dimana penjualan produk mulai mengalami peningkatan. Setelah produk pertama
Nokia diperkenalkan ke pasar. Nokia mendapatkan sambutan yang luar biasa dari
masyarakat. Sehingga pada pertengahan tahun 1990-an produk Nokia menjadi nomor
satu di dunia
3.
Tahap kematangan
Pada tahap
ini penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini,
laba produsen maupun laba pengecer mulai menurun. Persaingan menjadi sangat
ketat sehingga perlu memperkenalkan produk dengan model baru. Target penjualan
sebanyan 500.000 unit berhadil diraih oleh Nokia pada tahun 1994. Produk
tersebut berhasil terjual di 130 negara.
4.
Tingkatan penurunan
Diakibatkan
fitur dari produk Nokia yang sudah mulai tertinggal oleh produk pesaing seperti
Blackberry, Apple, Samsung. Maka dengan penurunan penjualan yang dialami, maka
sebaiknya Nokia memperbaharui fungsi produknya dan meninjau Kembali produknya,
Adapun pilihan lain yang dapat diambil Ketika terjadi penurunan penjualan :
-
Memelihara produk dengan memperbaharuinya dengan
menambahkan fitur baru dan menemukan penggunaan baru.
-
Menjual murah produk : menurunkan biaya dan terus
menawarkannya kepada pelanggan setia
-
Menghentikan produk
Sumber referensi :
Martti Haikio. 2002. Nokia : Raksasa
Industri Ponsel Dunia. Jakarta Selatan : UFUK PRESS
Assalamualaikum Wr. Wb.
Sebelumnya
terimakasih atas tanggapan dan penilaiannya
Bu Sawitri Budi Utami.
Berikut adalah uraian
tahapan-tahapan daur hidup organisasi :
a.
Tahap kewiraswastaan (entrepreuneral) : tahap
permulaan lahirnya organisasi
-
Dalam tahap ini
belum ada pembagian kerja yang spesifik, semuanya masih bersifat umum.
-
Peraturan masih longgar, anggota organisasi memiliki
kebebasan yang besar untuk melakukan inovasi
-
Tujuan masih mengambang atau bermakna ganda.
Organisasi masih mencari bentuk
-
Hubuhgan dengan lingkungan ekstern sedang mencari
bentuk dan partner yang tepat
-
Tujuan pada tahap ini adalah diperolehnya jaminan
pasokan akan sumber-sumber secara teratur dan distribusi outputnya juga dapat
dilakukan secara teratur
b.
Tahap kebersamaan (collectivity) : kelanjutan tahap
kewiraswastaan
-
Inovasi tetap tinggi, kebebasan untuk mengambil
keputusan dan tinfakan tetap tinggi, struktur dan komunikasi organisasi tetap dipertahankan
longgar dan bahkan cenderung informal, dan anggota organisasi tetap bekerja
secara kolektif dengan komitmen yang tinggi.
-
Perbedaan dengan tahap sebelumnya adalah bahwa pada
tahap ini visi dan misi mulai Nampak lebih jelas, tidak lagi ambigu (bermakna
ganda)
c.
Tahap formalisasi dan control (formalization and
control)
-
Hasil kegiatan tahpa kebersamaan telah menemukan
bentuk
-
Kegiatan-kegiatannya incidental yang dilakukan pada
tahap kebersamaan telah berubah menjadi kegiatan yang berulang-ulang, dengan demikian
struktur telah terbentuk dalam thap ini
-
Struktur dimantapkan dengan menetapkan peraturan dan
prosedur formal. Penetapan ini berarti mengurangi kebebasan angora organisasi
dalam melakukan inovasi
-
Penekanan inovasi ditujukan untuk mencapai efisiensi
dan stabilitas yang tinggi.
-
Pada tahap ini mulai tampak adanya
pengelompokan-pengelompokan. Dampak pengelompokan ini adalah munculnya
kelas-kelas baru dalam organisasi yang akhirnya berpengaruh terhadap jalur pengambilan
keputusan.
-
Peraturan dan prosedur telah menggantikannya, dengan
demikian kehadiran dan kepergian anggota organisasi tidak lagi dipandang
sebagai ancaman organisasi.
d.
Tahap perluasan (elaboration of structure) :
organisasi yang stabil
-
Setelah kestabilan dicapai organisasi menginginkan
melakukan ekspansi, berupa penganekaragaman produk baik barang maupun jasa.
-
Manajemen mencari peluang dan mengembangkan produk
baru.
-
Inovasi dipicu Kembali dan organisai bergerak ke arah
yang lebih dinamis. Dengan demikian, organisasi bertambah luas cakupannya dan
berkembang menjadi lebih kompleks dan meluas
-
Dalam organisasi yang sudak kompleks dan luas maka
pengambilan keputusan juga mulai disentrelisasikan lagi
e.
Tahap kemunduran (decline)
-
Tidak mudah mengelola pertumbuhan. Pertumbuha
organisasi yang telah mencapai puncaknya jika tidak diimbangi dengan kemampuan
melakukan inovasi maka organisasi tersebut akan kewalahan dalam menghadapi
permintaan, perkembangan lingkungan, perkembangan teknologi dan persaingan,
serta kemungkinan munculnya konflik internal. Pada tahap ini perpindahan
pegawai tinggi, konflik meningkat, dan sentralisasi pengambilan keputusan. Jika
berhasil organisasi akan dapat berjalan lagi dan jika gagal maka organisasi
akan mati dan mengalami kemunduran.
-
Sumber referensi : BMP ADPU4341/MODUL 1/KB 2/Hal 1.20-1.23
0 comments:
Posting Komentar