- Jelaskan apa saja ciri-ciri
berpikir filsafat!
Jawab : ciri-ciri berpikir filsafat adalah
menyeluruh atau komprehensif, mendalam. rasional, dan sistematis.
-
Cara berpikir komprehensif adalah cara berpikir yang
menyeluruh. Seperti kalkulasi untung-rugi, kekuatan-kelemahan dirinya, peluang
dan tantangan yang ada.
-
Cara berpikir mendalam adalah cara berpikir yang mau
memahami sesuatu secara detail atau serinci mungkin. Misalnya, seorang pebisnis
yang akan mempekerjakan perempuan dalam usahanya. Terlebih dahulu pebisnis
harus mengetahui status karyawatinya, jika sudah memiliki anak maka pebisnis itu
akan mampu memprediksi hal-hal apa yang dibutuhkan oleh karyawati. Misalnya,
kebutuhan akan cuti hamil, kebutuhan pulang sebelum pukul lima, dan sebagainya.
-
Cara berpikir sistematis adalah cara berpikir yang
runtut, bertahap, di mana seorang pebisnis harus memikirkan secara bertahap
supaya bisnisnya berjalan dengan baik. Misalnya, melakukan riset, perencanaan
bisnis, persiapan sumber daya yang ada, dsb.
-
Cara berpikir rasional adalah cara berpikir yang masuk
akal. Misalnya, berkaitan dengan kebutuhan akan makan, minum, perumahan, dsb.
Sumber referensi
: BMP ADBI4449/MODUL 1/KB 1/Hal 1.6
- Jelaskan awal mula bisnis
modern muncul dan berkembang di Indonesia!
Jawab : Pada awalnya, bisnis muncul dalam bentuk
yang sederhana, yakni dalam bentuk barter atau pertukaran barang dengan barang.
Indonesia telah menjadi pangsa pasar bisnis yang menjanjikan sejak zaman
kerajaan maupu pada zaman penjajahan Belanda, karena letak Indonesia yang
strategis di dalam jalur perdagangan dan pelayaran internasional.
Perkembangan
bisnis dari masa ke masa mengalami peningkatan yang signifikan. Bila ditelaah
dari zaman penjajahan Belanda hingga sekarang, maka dapat dikatakan
perkembangan bisnis di zaman sekarang ini lebih dangat baik, daripada
sebelum-sebelumnya.
Yang mana di
zaman Belanda, para petani dicurangi oleh Penjajahan Belanda dengan pemberian
harga hasil panen yang tidak setimpal. Kemuadian pada zaman Orde Lama, para
pengusaha bisnis Indonesia masih enggan untuk berbisnis ataupun berudaha,
karena kondisis ekonomi yang saat itu memang bergejolak yakni “berdikari”, yang
dimana pada saat itu pemerintah dibawah kepemimpinan Soekarno lebih menggalakkan
segala pendapatan negara untuk memajukan militer di Indonesia. Lalu zaman Orde
baru, di mana pengusaha bisnis mulai bermunculan karena didukung oleh
pemerintah pada zaman itu, yakni pada zaman Soeharto, para pengusaha bisnis
diberi hak istimewa seperti pemberian Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)
dengan tingkat bunga di bawah deposito. Dan pada saat itu banyak praktek KKN
yang berlangsung antara pihak konglomerat maupun pemerintah.
Tahun 1998
merupakan tahun terberat pembangunan ekonomi di Indonesia sebagai akibat krisis
moneter di Asia yang dampaknya sangat terasa di Indonesia. Puluhan, bahkan
ratusan perudahaan, mulai dari skala kecil hingga konglomerat, bertumbangan.
Sekitar 70 persen lebih perusahaan yang tercatat di pasar modal juga insolvent
atau notabene bangkrut dan sebanyak 16 bank di likuidasi oleh pemerintah.
Seiring
dengan berkembangnya waktu, kini perkembangan bisnis di Indonesia makin pesat.
Banyak bisnis-bisnis inovatif bermunculan seperti industry kreatif, bisnis
online atau e-commerce, bisnis makanan dan minuman, bisnis travel, aplikasi
yang menawarkan pelayanan di bidang jasa. Bisnis tidak hanya untuk orang-orang
menengah ke atas yang memiliki modal besar, namun menengah ke bawah yang
memiliki modal kecil sekalipun, apabila mendapat untung, maka itu dinamakan
bisnis. Kini bisnis sangat diminati oleh masyarakat, contohnya dapat dilihat dari
banyaknya masyarakat yang kini mulai suka berdagang atau berjalan dadakan saat
ada acara-acara tertentu misalnya saat puasa.
Sumber
referensi : Perkembangan
bisnis di indonesia tugas awal pengbis - STEPHANIE AKUN … (slideshare.net)
- Silahkan Anda sebutkan dan
Jelaskan pemahaman Anda mengenai tiga fungsi filsafat dalam Bisnis?
Tiga fungsi
filsafat dalam bisnis :
-
Membangun ruh bisnis :
yang dimaksud dengan ruh bisnis adalah nilai-nilai luhur dalam kehidupan.
Seperti kejujuran, keadilan, kebaikan, kebenaran, etika yang harus dikembangkan
dalam bisnis. Tanpa nilai-nilai dasar tersebut, bisnis akan kehilangan arah dan
tujuan yang sebenarnya, serta kemungkinan bisnis yang digeluti akan hancur sebelum
waktunya.
-
Mambangun kesadaran dalam bisnis : kesadaran berkaitan dengan dunia pengetahuan
dan dunia rasa. peran dan fungsi filsafat ini memberikan kualitas akan
pengetahuan dan olah rasa manusia dalam melakukan bisnis. Seorang pmbisnis yang
memiliki nilai-nilai filsafatis dalam kinerjanya tidak akan sekedar mengejar
keuntungan semata, tetapi ia akan mengolah bisnisnya dengan penuh perasaan
seperti layaknya seorang pelukis yang mencoretkan warna-warna dengan kuasnya di
atas kanvas.
-
Membangun bisnis berkelanjutan : seorang pebisnis yang memiliki daya pikir filsafatis tidak
akan kesal apalagi sampai putus asa menghadapi konsisi bisnis yang
menjengahkan. Dengan sabar ia akan terus memlihara bisnisnya. Ia akan terus
memelihara bisnisnya. Ia akan pelajari titik-titik permasalahan yang membuat bisnisnya
terpuruk dan sulit berkembang. Tujuan bisnis bukan sekedar mencari keuntungan
semata dan sesaat. Namun, membangun bisnis yang berkesinambungan, yang terus
bertahan hidup meski berbagai tantangan menghadapi jalan bisnis yang ia
lakukan. Membangun bisnis yang berkelanjutan bukanlah hal yang mudah. Salah
satu upayanya adalah dengan membangun kesadaran dan ruh bisnis. Karenanya,
melatih daya pikir filsafatis merupakan hal yang penting dalam membangun bisnis
berkelanjutan.
Sumber
referensi : BMP ADBI4449/MODUL 1/KB1/Hal
1.10-1.14
0 comments:
Posting Komentar