- Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip penyimpulan
sebagai hukum dasar penyimpulan?
Prinsip-prinsip
penyimpulan merupakan hukum dasar penyimpulan, yang terbagi 2 macam, yang
memiliki 7 hukum dasar penyimpulan, yaitu:
1. Prinsip
konotasi term dalam silogisme. Prinsip yang berdasarkan konotasi term dalam
silogisme ada tiga prinsip, yang ketiga prinsip tersebut salah satu proposisi
yang diperbandingkannya berbentuk ekuivalen, yakni universal afirmatif
ekuivalen.
Atas dasar prinsip konotasi term atau prinsip
persamaan dan prinsip perbedaan, ada 3 hukum dasar penyimpulan:
a)
Dua
hal yang sama, jika yang satu diketahui sama dengan hal ketiga, maka yang lain
pun pasti sama.
b)
Dua
hal yang sama, jika sebagian yang satu termasuk dalam hal ketiga, maka sebagian
yang lain pun termasuk di dalamnya.
c)
Antara
dua hal, jika yang satu sama dan yang lain berbeda dengan hal ketiga, maka dua
hal itu berbeda.
2. Prinsip
denotasi term dalam silogisme. Atas dasar prinsip denotasi term atau prinsip
distribusi dan prinsip distribusi negatif, ada 4 hukum dasar penyimpulan:
a)
Jika
sesuatu hal diakui sebagai sifat yang sama dengan keseluruhan, maka diakui pula
sebagai sifat oleh bagian-bagian dalam keseluruhan.
b)
Jika
sesuatu hal diakui sebagai sifat yang sama dengan bagian dari suatu
keseluruhan, maka diakui pula sebagi bagian dari keseluruhannya itu.
c)
Jika
sesuatu hal diakui sebagai sifat yang meliputi keseluruhan, maka meliputi pula
bagian-bagian dalam keseluruhan itu.
d)
Jika
sesuatu hal tidak diakui oleh keseluruhan, maka tidak diakui pula oleh
bagian-bagian dalam keseluruhan itu.
Selain, tepat,
Penyimpulan juga harus pasti, dengan metode praktis penyimpulan “jika
dilukiskan dalam diagram himpunan dari hanya satu bentuk”. Sebaliknya, “jika
dilukiskan dalam diagram himpunan dari lebih satu bentuk, maka tidak pasti
- Jelaskan perbedaan silogisme beraturan dan silogisme
tidak beraturan dengan disertai contoh?
·
Silogisme beraturan hanya terdiri dari
tiga term, sedangkan silogisme tak beraturan terdiri dari kurang atau lebih
dari tiga term.
·
Silogisme beraturan dibedakan menjadi 4
bentuk atau empat pola, yaitu :
-
Silogisme Sub-pre
-
Silogisme Bis-Pre
-
Silogisme Bis-sub
-
Silogisme Pre-sub
Silogisme
tak beraturan dibedakan dibedakan menjadi 4 macam, yaitu
-
Entimema
-
Epikirema
-
Sorites
-
Polisilogisme
·
Silogisme
tak beraturan ini semuanya bisa dikembalikan ke bentuk silogisme yang
beraturan, Adapun yang berkaitan dapat juga diuraikan secara bertahap,
sedangkan silogisme beraturan tidak.
Contoh :
Silogisme beraturan : Semua makhluk hidup akan mati
Manusia merupakan makhluk hidup
Jadi, Manusia akan mati
Silogisme tak beraturan : Entimema : Dia mendapatkan piala karena
menang kompetisi
Epikirema : Kelompok pemeras kaki
lima ditahan pemerintah, dan semua remaja putus sekolah kampung X adalah
kelompok pemeras kaku lima maka semua remaja putus sekolah kampung X ditahan
pemerintah.
Sorites : semua peserta tes Pegawai
Negeri adalah warga negara Indonesia harus ber-Pancasila, dan semua yang
ber-Pancasila tidak berpaham komunis maka semua peserta tes Pegawai Negeri
tidak berpaham komunis.
Polisilogisme : Jika Isa adalah
seorang Nabi, dan Nabi adalah manusia maka Isa adalah makhluk, dan makhluk
bukanlah Alkhalik maka Isa bukanlah Alkhalik, dan Alkhalik adalah Tuhan maka
Isa bukanlah Tuhan.
Sumber referensi : BMP
ISIP4211/MODUL 6/KB 2 & 3
0 comments:
Posting Komentar