Kamis, 08 Juni 2023

DISKUSI 8 AKUNTANSI MENENGAH (ADBI4335)

Posted By: Linda A Fauzi - Juni 08, 2023

Share

& Comment

 


Seringkali terjadi  kesalahan dalam Laporan Keuangan suatu perusahaan :

1.      Apa yang sering menjadi penyebab dari kesalahan tersebut ? 

Kesalahan dalam akuntansi ialah penyajian akun maupun pos yang tidak sesaui dengan kenyataanya dan memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan periode berjalan atau periode sebelumnya. Berikut penyebab kesalahan umum dalam laporan keuangan :

·         Keterlambatan penyerahan bukti transaksi oleh pengguna anggaran

·         Kesalahan perhitungan

·         Kesalahan penerapan standar dan kebijakan akuntansi

·         Kesalahan interpretasi fakta

·         Kecurangan atau kelalaian

Sumber referensi : Afiah, Nunuy Nur. 2020. Konstruksi Yuridis Penerapan Uang Paksa (Dangsom) Sebagai Instrumen Eksekusi Dalam Putusan Hakim dan Eksistensinya dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta : Prenadamedia Group. hal 145

2.      Bagaimana cara mengoreksi kesalahan Laporan Keuangan?  

Untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi maka dibutuhkan adanya jurnal koreksi, agar saldo akun di buku besar yang salah tersebut menjadi benar. Adapun jurnal koreksi yang dibuat unutk membetulkan kesalahan-kesalahan yang terjadi akan disarikan dari Zaki baridwan (1992: 461 – 471) sebagai berikut :

a.       Kesalahan mencatat pembelian dan persediaan barang : hal ini terjadi apabila pembelian barang yang dilakukan suatu periode tetapi baru dicatat pada periode berikutnya.

-          Apabila kesalahan diketahui sebelum tutup buku periode pencatatan maka perlu dibuat jurnal koreksi

-          Apabila kesalahan diketahui setelah tutup buku periode pencatatan maka dalam hal ini tidak perlu dibuat jurnal koreksi karena laba bersih dari  kedua periode tersebut sudah benar, dan aktiva serta utang di periode berikutnya sudah dicatat sehingga otomatis saldonya sudah benar.

b.      Kesalahan mencatat penjualan barang : hal ini terjadi apabila penjualan terjadi pada suatu peiode tidak dicatat pada periode tersebut, tetapi baru dicatat pada periode berikutnya.

-          Apabila kesalahan diketahui sebelum tutup buku periode pencatatan, maka dibuat jurnal koreksi.

-          Apabila kesalahan diketahui setelah tutup buku periode pencatatan, maka tidak usah dibuat jurnal koreksi

c.       Kesalahan mencatat beban dibayar di muka : hal ini terjadi apabila beban dibayar di muka tersebut dicatat ke dalam akun beban pada saat dibayar.

-          Apabila kesalahan diketahui sebelum tutup buku periode pencatatan, maka dibuat jurnal koreksi.

-          Apabila kesalahan diketahui setelah tutup buku periode pencatatan, maka tidak usah dibuat jurnal koreksi

d.      Kesalahan mencatat beban yang belum dibayar : hal ini terjadi karena adanya beban yang belum dibayar tidak dicatat pada periode berikutnya.

-          Apabila kesalahan diketahui sebelum tutup buku periode berikutnya, maka harus dibuat jurnal koreksi oleh perusahaan pada periode berikutnya

-          Apabila kesalahan diketahui setelah tutup buku pada periode berikutnya, tidak usah dibuat jurnal koreksi, karena kesalahan tersebut akan betul dengan sendirinya.

e.       Kesalahan mencatat pendapatan diterima di muka : hal ini terjadi apabila pendapatan diterima di muka tersebut dicatat ke dalam akun pendapatan pada saat uang diterima oleh perusahaan.

f.        Kesalahan mencatat pendapatan yang belum diterima : hal ini terjadi karena adanua pendapatan yang belum diterima tidak dicatat pada periode terjadinya pendapatan tersebut, pendapatan baru dicatat pada periode berikutnya.

g.      Kesalahan dalam kapitalisasi biaya : hal ini perusahaan salah dalam mencatat pengeluaran pendapatan menjadi pengeluaran modal.

Untuk mengoreksi kesalahan dalam laporan keuangan, langkah-langkah berikut dapat diikuti:

1. Identifikasi kesalahan: Langkah pertama adalah mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam laporan keuangan. Analisis menyeluruh terhadap laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, harus dilakukan untuk mengidentifikasi kesalahan yang mungkin terjadi.

2. Analisis penyebab kesalahan: Setelah mengidentifikasi kesalahan, penting untuk menganalisis penyebabnya. Apakah kesalahan disebabkan oleh kesalahan manusia, interpretasi yang salah, kekurangan dalam sistem, atau faktor lainnya? Memahami penyebab kesalahan akan membantu dalam menentukan tindakan yang diperlukan untuk mengoreksinya.

3. Tetapkan dampak kesalahan: Selanjutnya, penting untuk mengevaluasi dampak kesalahan tersebut terhadap laporan keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Apakah kesalahan tersebut memiliki dampak signifikan terhadap angka-angka keuangan atau informasi yang disajikan? Menentukan dampak kesalahan akan membantu dalam menentukan tingkat koreksi yang diperlukan.

4. Koreksi kesalahan: Setelah dampak kesalahan diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan koreksi. Cara mengoreksi kesalahan tergantung pada jenis kesalahan yang terjadi. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan meliputi:

   - Jurnal Penyesuaian: Jika kesalahan terjadi pada periode laporan yang sama, maka dapat dilakukan jurnal penyesuaian untuk mengoreksi kesalahan tersebut. Misalnya, jika terdapat kesalahan dalam pencatatan pengeluaran, dapat dibuat jurnal penyesuaian untuk mengubah nominal yang salah ke nominal yang benar.

   - Pengungkapan Tambahan: Jika kesalahan hanya bersifat informatif atau tidak signifikan, dapat dilakukan pengungkapan tambahan dalam laporan keuangan berikutnya untuk mengklarifikasi dan memberikan informasi yang akurat.

   - Retrospektif Adjustment: Jika kesalahan memiliki dampak signifikan dan mempengaruhi komparabilitas laporan keuangan antar periode, maka diperlukan penyesuaian retrospektif. Penyesuaian ini dilakukan dengan mengoreksi laporan keuangan sebelumnya dan menggambarkan efek kesalahan dalam laporan keuangan saat ini.

5. Komunikasikan perubahan: Setelah kesalahan dikoreksi, penting untuk mengkomunikasikan perubahan tersebut kepada pemangku kepentingan yang relevan. Hal ini dapat dilakukan melalui catatan kaki dalam laporan keuangan, surat pengantar, atau komunikasi lainnya yang sesuai.

6. Evaluasi kontrol internal: Setelah melakukan koreksi, perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem dan prosedur internal yang ada untuk memastikan bahwa kesalahan serupa tidak terulang kembali di masa depan. Diperlukan perbaikan dan peningkatan dalam kontrol internal perusahaan.

Sumber referensi : BMP ADBI4335/MODUL 9/KB 2/Hal 9.17 – 9.27

Afiah, Nunuy Nur. 2020. Konstruksi Yuridis Penerapan Uang Paksa (Dangsom) Sebagai Instrumen Eksekusi Dalam Putusan Hakim dan Eksistensinya dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta : Prenadamedia Group

3.      Mengapa kesalahan yang terjadi pada proses penyusunan Laporan Keuangan harus segera diperbaiki ?

Kesalahan yang terjadi pada proses penyusunan laporan keuangan harus segera diperbaiki karena alasan:

·         Kepatuhan hukum dan peraturan

·         Keandalan informasi

·         Pengambilan keputusan yang tepat

·         Tranparansi dan akuntabilitas

·         Manajemen resiko

Dalam rangkan memastikan integritas laporan kuangan, sangat penting untuk mengoreksi kesalahan segera setelah mereka terdeteksi. Ini akan membantu menjaga kualitas, keandalan, dan kepercayaan terhadap laporan kuangan perusahaan.

Sumber referensi : Afiah, Nunuy Nur. 2020. Konstruksi Yuridis Penerapan Uang Paksa (Dangsom) Sebagai Instrumen Eksekusi Dalam Putusan Hakim dan Eksistensinya dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta : Prenadamedia Group.

4.      Apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya kesalahan-kesalahan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan ?

Untuk mengantisipasi timbulnya kesalahan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Implementasikan kontrol internal yang kuat: Kontrol internal yang efektif adalah kunci dalam mencegah dan mendeteksi kesalahan dalam laporan keuangan. Pastikan ada kebijakan, prosedur, dan sistem yang baik untuk mengawasi dan memvalidasi proses penyusunan laporan keuangan. Hal ini meliputi pemisahan tugas yang adekuat, verifikasi dan rekonsiliasi yang rutin, serta penilaian risiko dan mitigasi yang tepat.

2. Latih dan tingkatkan kompetensi tim akuntansi: Memberikan pelatihan dan pengembangan yang tepat kepada tim akuntansi sangat penting untuk memastikan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi, peraturan, dan standar pelaporan keuangan. Pastikan bahwa tim memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik.

3. Perbarui pengetahuan tentang standar akuntansi: Standar akuntansi terus berkembang, dan penting untuk selalu memperbarui pengetahuan tentang perubahan tersebut. Ikuti perkembangan terbaru dalam standar pelaporan keuangan, seperti GAAP atau IFRS, dan pastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan yang berlaku.

4. Lakukan pengawasan dan review yang ketat: Lakukan pengawasan dan review internal yang teratur terhadap proses penyusunan laporan keuangan. Ini termasuk pemeriksaan independen, verifikasi data, dan analisis menyeluruh terhadap angka-angka keuangan. Hal ini dapat membantu mendeteksi kesalahan sejak dini dan memperbaikinya sebelum laporan keuangan diterbitkan.

5. Gunakan sistem akuntansi yang handal: Memiliki sistem akuntansi yang terintegrasi dan handal dapat membantu mengurangi risiko kesalahan. Pilihlah sistem akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pastikan bahwa sistem tersebut dapat menghasilkan laporan keuangan dengan akurasi dan keandalan yang tinggi.

6. Lakukan audit eksternal: Melibatkan auditor eksternal yang independen untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan merupakan langkah penting untuk memastikan keakuratan dan keandalan laporan. Auditor dapat membantu mengidentifikasi kesalahan dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

7. Tingkatkan transparansi dan komunikasi: Meningkatkan transparansi dan komunikasi dalam hal kebijakan akuntansi, estimasi, dan pengungkapan dalam laporan keuangan dapat membantu mengurangi kesalahan dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pemangku kepentingan.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan dalam menyusun laporan keuangan dan meningkatkan kualitas informasi keuangan yang disajikan.

Sumber referensi : Afiah, Nunuy Nur. 2020. Konstruksi Yuridis Penerapan Uang Paksa (Dangsom) Sebagai Instrumen Eksekusi Dalam Putusan Hakim dan Eksistensinya dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta : Prenadamedia Group.

//.

About Linda A Fauzi

Organic Theme. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © Berbagi Ilmu

Designed by Templatezy