Seringkali
terjadi kesalahan dalam Laporan Keuangan suatu perusahaan :
1. Apa yang sering menjadi penyebab dari kesalahan
tersebut ?
Kesalahan dalam akuntansi ialah penyajian akun
maupun pos yang tidak sesaui dengan kenyataanya dan memiliki pengaruh terhadap
laporan keuangan periode berjalan atau periode sebelumnya. Berikut penyebab
kesalahan umum dalam laporan keuangan :
·
Keterlambatan penyerahan
bukti transaksi oleh pengguna anggaran
·
Kesalahan
perhitungan
·
Kesalahan
penerapan standar dan kebijakan akuntansi
·
Kesalahan
interpretasi fakta
·
Kecurangan
atau kelalaian
Sumber referensi : Afiah, Nunuy Nur. 2020. Konstruksi Yuridis Penerapan
Uang Paksa (Dangsom) Sebagai Instrumen Eksekusi Dalam Putusan Hakim dan
Eksistensinya dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta : Prenadamedia Group.
hal 145
2. Bagaimana cara mengoreksi kesalahan Laporan
Keuangan?
Untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi maka
dibutuhkan adanya jurnal koreksi, agar saldo akun di buku besar yang salah
tersebut menjadi benar. Adapun jurnal koreksi yang dibuat unutk membetulkan
kesalahan-kesalahan yang terjadi akan disarikan dari Zaki baridwan (1992: 461 –
471) sebagai berikut :
a. Kesalahan mencatat pembelian dan persediaan
barang : hal ini terjadi apabila pembelian barang yang dilakukan suatu periode
tetapi baru dicatat pada periode berikutnya.
-
Apabila
kesalahan diketahui sebelum tutup buku periode pencatatan maka perlu dibuat
jurnal koreksi
-
Apabila
kesalahan diketahui setelah tutup buku periode pencatatan maka dalam hal ini
tidak perlu dibuat jurnal koreksi karena laba bersih dari kedua periode tersebut sudah benar, dan
aktiva serta utang di periode berikutnya sudah dicatat sehingga otomatis
saldonya sudah benar.
b. Kesalahan mencatat penjualan barang : hal ini
terjadi apabila penjualan terjadi pada suatu peiode tidak dicatat pada periode
tersebut, tetapi baru dicatat pada periode berikutnya.
-
Apabila
kesalahan diketahui sebelum tutup buku periode pencatatan, maka dibuat jurnal
koreksi.
-
Apabila
kesalahan diketahui setelah tutup buku periode pencatatan, maka tidak usah
dibuat jurnal koreksi
c. Kesalahan mencatat beban dibayar di muka : hal
ini terjadi apabila beban dibayar di muka tersebut dicatat ke dalam akun beban
pada saat dibayar.
-
Apabila
kesalahan diketahui sebelum tutup buku periode pencatatan, maka dibuat jurnal
koreksi.
-
Apabila
kesalahan diketahui setelah tutup buku periode pencatatan, maka tidak usah
dibuat jurnal koreksi
d. Kesalahan mencatat beban yang belum dibayar : hal
ini terjadi karena adanya beban yang belum dibayar tidak dicatat pada periode
berikutnya.
-
Apabila
kesalahan diketahui sebelum tutup buku periode berikutnya, maka harus dibuat
jurnal koreksi oleh perusahaan pada periode berikutnya
-
Apabila
kesalahan diketahui setelah tutup buku pada periode berikutnya, tidak usah
dibuat jurnal koreksi, karena kesalahan tersebut akan betul dengan sendirinya.
e. Kesalahan mencatat pendapatan diterima di muka :
hal ini terjadi apabila pendapatan diterima di muka tersebut dicatat ke dalam
akun pendapatan pada saat uang diterima oleh perusahaan.
f.
Kesalahan
mencatat pendapatan yang belum diterima : hal ini terjadi karena adanua
pendapatan yang belum diterima tidak dicatat pada periode terjadinya pendapatan
tersebut, pendapatan baru dicatat pada periode berikutnya.
g. Kesalahan dalam kapitalisasi biaya : hal ini
perusahaan salah dalam mencatat pengeluaran pendapatan menjadi pengeluaran
modal.
Untuk mengoreksi kesalahan dalam laporan
keuangan, langkah-langkah berikut dapat diikuti:
1. Identifikasi kesalahan: Langkah pertama adalah
mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam laporan keuangan. Analisis
menyeluruh terhadap laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas, harus dilakukan untuk mengidentifikasi kesalahan yang mungkin
terjadi.
2. Analisis penyebab kesalahan: Setelah
mengidentifikasi kesalahan, penting untuk menganalisis penyebabnya. Apakah
kesalahan disebabkan oleh kesalahan manusia, interpretasi yang salah,
kekurangan dalam sistem, atau faktor lainnya? Memahami penyebab kesalahan akan
membantu dalam menentukan tindakan yang diperlukan untuk mengoreksinya.
3. Tetapkan dampak kesalahan: Selanjutnya,
penting untuk mengevaluasi dampak kesalahan tersebut terhadap laporan keuangan
dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Apakah kesalahan tersebut memiliki
dampak signifikan terhadap angka-angka keuangan atau informasi yang disajikan?
Menentukan dampak kesalahan akan membantu dalam menentukan tingkat koreksi yang
diperlukan.
4. Koreksi kesalahan: Setelah dampak kesalahan
diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan koreksi. Cara mengoreksi
kesalahan tergantung pada jenis kesalahan yang terjadi. Beberapa tindakan yang
dapat dilakukan meliputi:
- Jurnal
Penyesuaian: Jika kesalahan terjadi pada periode laporan yang sama, maka dapat
dilakukan jurnal penyesuaian untuk mengoreksi kesalahan tersebut. Misalnya,
jika terdapat kesalahan dalam pencatatan pengeluaran, dapat dibuat jurnal
penyesuaian untuk mengubah nominal yang salah ke nominal yang benar.
-
Pengungkapan Tambahan: Jika kesalahan hanya bersifat informatif atau tidak
signifikan, dapat dilakukan pengungkapan tambahan dalam laporan keuangan
berikutnya untuk mengklarifikasi dan memberikan informasi yang akurat.
-
Retrospektif Adjustment: Jika kesalahan memiliki dampak signifikan dan
mempengaruhi komparabilitas laporan keuangan antar periode, maka diperlukan
penyesuaian retrospektif. Penyesuaian ini dilakukan dengan mengoreksi laporan keuangan
sebelumnya dan menggambarkan efek kesalahan dalam laporan keuangan saat ini.
5. Komunikasikan perubahan: Setelah kesalahan
dikoreksi, penting untuk mengkomunikasikan perubahan tersebut kepada pemangku
kepentingan yang relevan. Hal ini dapat dilakukan melalui catatan kaki dalam
laporan keuangan, surat pengantar, atau komunikasi lainnya yang sesuai.
6. Evaluasi kontrol internal: Setelah melakukan
koreksi, perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem dan prosedur internal yang
ada untuk memastikan bahwa kesalahan serupa tidak terulang kembali di masa
depan. Diperlukan perbaikan dan peningkatan dalam kontrol internal perusahaan.
Sumber referensi : BMP ADBI4335/MODUL 9/KB 2/Hal
9.17 – 9.27
Afiah, Nunuy Nur. 2020. Konstruksi Yuridis
Penerapan Uang Paksa (Dangsom) Sebagai Instrumen Eksekusi Dalam Putusan Hakim
dan Eksistensinya dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta : Prenadamedia
Group
3. Mengapa kesalahan yang terjadi pada proses
penyusunan Laporan Keuangan harus segera diperbaiki ?
Kesalahan yang terjadi pada proses penyusunan
laporan keuangan harus segera diperbaiki karena alasan:
·
Kepatuhan
hukum dan peraturan
·
Keandalan
informasi
·
Pengambilan
keputusan yang tepat
·
Tranparansi
dan akuntabilitas
·
Manajemen
resiko
Dalam rangkan memastikan integritas laporan
kuangan, sangat penting untuk mengoreksi kesalahan segera setelah mereka
terdeteksi. Ini akan membantu menjaga kualitas, keandalan, dan kepercayaan
terhadap laporan kuangan perusahaan.
Sumber referensi : Afiah, Nunuy Nur. 2020. Konstruksi Yuridis
Penerapan Uang Paksa (Dangsom) Sebagai Instrumen Eksekusi Dalam Putusan Hakim
dan Eksistensinya dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta : Prenadamedia
Group.
4. Apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi
timbulnya kesalahan-kesalahan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan ?
Untuk
mengantisipasi timbulnya kesalahan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan,
berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1.
Implementasikan kontrol internal yang kuat: Kontrol internal yang efektif
adalah kunci dalam mencegah dan mendeteksi kesalahan dalam laporan keuangan.
Pastikan ada kebijakan, prosedur, dan sistem yang baik untuk mengawasi dan
memvalidasi proses penyusunan laporan keuangan. Hal ini meliputi pemisahan
tugas yang adekuat, verifikasi dan rekonsiliasi yang rutin, serta penilaian
risiko dan mitigasi yang tepat.
2.
Latih dan tingkatkan kompetensi tim akuntansi: Memberikan pelatihan dan
pengembangan yang tepat kepada tim akuntansi sangat penting untuk memastikan
pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi, peraturan, dan
standar pelaporan keuangan. Pastikan bahwa tim memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik.
3.
Perbarui pengetahuan tentang standar akuntansi: Standar akuntansi terus
berkembang, dan penting untuk selalu memperbarui pengetahuan tentang perubahan
tersebut. Ikuti perkembangan terbaru dalam standar pelaporan keuangan, seperti
GAAP atau IFRS, dan pastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan yang berlaku.
4.
Lakukan pengawasan dan review yang ketat: Lakukan pengawasan dan review
internal yang teratur terhadap proses penyusunan laporan keuangan. Ini termasuk
pemeriksaan independen, verifikasi data, dan analisis menyeluruh terhadap
angka-angka keuangan. Hal ini dapat membantu mendeteksi kesalahan sejak dini
dan memperbaikinya sebelum laporan keuangan diterbitkan.
5.
Gunakan sistem akuntansi yang handal: Memiliki sistem akuntansi yang
terintegrasi dan handal dapat membantu mengurangi risiko kesalahan. Pilihlah
sistem akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pastikan bahwa
sistem tersebut dapat menghasilkan laporan keuangan dengan akurasi dan
keandalan yang tinggi.
6.
Lakukan audit eksternal: Melibatkan auditor eksternal yang independen untuk
melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan merupakan langkah penting
untuk memastikan keakuratan dan keandalan laporan. Auditor dapat membantu
mengidentifikasi kesalahan dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
7.
Tingkatkan transparansi dan komunikasi: Meningkatkan transparansi dan
komunikasi dalam hal kebijakan akuntansi, estimasi, dan pengungkapan dalam
laporan keuangan dapat membantu mengurangi kesalahan dan memberikan pemahaman
yang lebih baik kepada pemangku kepentingan.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah
ini, perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan dalam menyusun
laporan keuangan dan meningkatkan kualitas informasi keuangan yang disajikan.
Sumber referensi : Afiah, Nunuy
Nur. 2020. Konstruksi Yuridis Penerapan Uang Paksa (Dangsom) Sebagai
Instrumen Eksekusi Dalam Putusan Hakim dan Eksistensinya dalam Perspektif Hukum
Islam. Jakarta : Prenadamedia Group.
0 comments:
Posting Komentar