Jumat, 09 Juni 2023

DISKUSI 6 TEORI ORGANISASI (ADPU4341)

Posted By: Linda A Fauzi - Juni 09, 2023

Share

& Comment

 


 

  1. Bagaimana konflik mempengaruhi keefektifan organisasi. Jelaskan dengan menggunakan contoh kasus yang Anda dapat ambil dari berbagai sumber. 

Konflik memiliki potensi besar untuk mempengaruhi keefektifan organisasi. Sebagai contoh kasus pemberontakan PKI di Madiun yang dilatar belakangi oleh sejumlah pentolan PKI tidak puas dengan pemerintahan pusat. Rencananya, Madiun dijadikan kubu pertahanan dan titik tolak untuk menguasai seluruh RI.

Konflik dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keefektifan organisasi. Berikut adalah contoh kasus yang dapat diambil dari berbagai sumber untuk menjelaskan bagaimana konflik mempengaruhi keefektifan sebuah organisasi:

·         Pengaruh terhadap stabilitas organisasi

·         Pembagian antara anggota organisasi

·         Gangguan pada rantai pasokan

·         Kerugian sumber daya manusia

·         Dampak psikologis

Contoh Kasus: Perang Saudara di Indonesia Dua Peristiwa Civil War atau Perang Saudara yang Pernah Terjadi di Sejarah Indonesia (suara.com)

Di Indonesia, terjadi perang saudara yang melibatkan beberapa kelompok bersenjata yang saling bertentangan. Dalam konteks ini, berbagai dampak konflik terhadap keefektifan organisasi dapat dilihat:

1. Gangguan terhadap operasional: Konflik bersenjata sering kali menyebabkan gangguan terhadap operasional organisasi. Misalnya, infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas publik mungkin rusak atau tidak dapat diakses, yang menghambat pergerakan barang, distribusi, dan akses ke pasar. Hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan pengiriman produk atau layanan, penurunan pendapatan, dan kerugian reputasi.

2. Ketidakpastian dan risiko keamanan: Konflik menciptakan ketidakpastian yang tinggi dan meningkatkan risiko keamanan bagi organisasi dan karyawannya. Karyawan mungkin merasa tidak aman dan cemas terhadap ancaman kekerasan atau serangan. Hal ini dapat mengganggu motivasi, meningkatkan tingkat absensi, dan mengurangi produktivitas.

3. Pembagian di antara anggota organisasi: Konflik sering kali menciptakan pembagian di antara anggota organisasi. Misalnya, beberapa karyawan mungkin memiliki afiliasi atau dukungan terhadap salah satu kelompok dalam konflik. Pembagian ini dapat mempengaruhi kerjasama, komunikasi, dan kinerja tim, serta mengurangi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

4. Kerugian sumber daya manusia: Konflik bersenjata dapat menyebabkan hilangnya nyawa, cedera serius, atau pengungsi di antara anggota organisasi. Hilangnya karyawan yang berharga dan berpengalaman dapat mengganggu kontinuitas operasional dan memerlukan upaya untuk merekrut dan melatih karyawan baru. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam distribusi tugas, penurunan kualitas kerja, dan peningkatan beban kerja bagi karyawan yang tersisa.

5. Dampak psikologis: Konflik bersenjata juga memiliki dampak psikologis yang serius pada anggota organisasi. Mereka mungkin mengalami trauma, stres pasca-trauma, kecemasan, dan depresi akibat pengalaman konflik dan ketidakpastian. Kesejahteraan mental yang terganggu dapat menyebabkan penurunan motivasi, kinerja yang buruk, dan peningkatan tingkat kelengkapan karyawan.

Dalam kasus perang saudara di Negara X, konflik tersebut mengganggu operasional organisasi, menciptakan ketidakpastian dan risiko keamanan, menyebabkan pembagian di antara anggota organisasi, menyebabkan ker

ugian sumber daya manusia, dan berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis. Semua dampak ini secara keseluruhan mempengaruhi keefektifan organisasi di tengah konflik yang sedang berlangsung.

Sumber referensi         : BMP ADPU4341/MODUL 7/KB 3

  1. Bagaimana cara  membangun budaya organisasi untuk mendukung strategi organisasi!

Membangun budaya organisasi yang mendukung strategi organisasi adalah penting untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa cara untuk membangun budaya organisasi yang mendukung strategi organisasi:

1. Definisikan nilai-nilai inti: Nilai-nilai inti adalah prinsip-prinsip yang menjadi panduan bagi perilaku dan keputusan di dalam organisasi. Pastikan nilai-nilai inti tersebut terkait dengan strategi organisasi dan dapat menginspirasi anggota organisasi untuk bertindak sesuai dengan tujuan strategis yang ditetapkan. Komunikasikan secara jelas dan terus-menerus tentang nilai-nilai ini kepada seluruh anggota organisasi.

2. Komunikasikan visi dan tujuan: Budaya organisasi yang mendukung strategi organisasi membutuhkan pemahaman yang jelas tentang visi dan tujuan organisasi. Sampaikan visi dan tujuan tersebut secara konsisten dan terbuka kepada seluruh anggota organisasi. Pastikan anggota organisasi memahami bagaimana upaya mereka berkontribusi terhadap pencapaian tujuan tersebut.

3. Fasilitasi partisipasi dan kolaborasi: Mendorong partisipasi aktif dan kolaborasi di antara anggota organisasi merupakan langkah penting dalam membangun budaya yang mendukung strategi organisasi. Berikan kesempatan bagi anggota organisasi untuk berbagi ide, pengalaman, dan pengetahuan mereka. Bangun mekanisme komunikasi dan kerja tim yang efektif untuk mendorong kolaborasi yang saling menguntungkan.

 

4. Pemimpin sebagai contoh dan mentor: Pemimpin dalam organisasi memiliki peran kunci dalam membangun budaya yang mendukung strategi organisasi. Pemimpin harus menjadi contoh yang baik dalam mengamalkan nilai-nilai inti dan menunjukkan komitmen terhadap visi dan tujuan organisasi. Selain itu, mereka juga dapat berperan sebagai mentor yang membimbing anggota organisasi dalam mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan untuk mendukung strategi organisasi.

 

5. Fasilitasi pembelajaran dan inovasi: Mendorong pembelajaran dan inovasi adalah aspek penting dalam membangun budaya yang mendukung strategi organisasi. Berikan dukungan dan sumber daya untuk pengembangan karyawan, seperti pelatihan dan program pengembangan diri. Selain itu, ciptakan lingkungan yang mendorong eksperimen, gagasan baru, dan pembelajaran dari kegagalan.

6. Pengakuan dan penghargaan: Mengakui dan menghargai kontribusi serta pencapaian anggota organisasi yang sejalan dengan strategi organisasi adalah cara efektif untuk membangun budaya yang mendukung. Sediakan sistem pengakuan yang adil dan transparan, baik dalam bentuk apresiasi verbal, penghargaan formal, maupun insentif lainnya.

Sumber referensi         : BMP ADPU4341/MODUL 8/KB 1

 

//.

About Linda A Fauzi

Organic Theme. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © Berbagi Ilmu

Designed by Templatezy