Ada beberapa permasalahan yang biasanya dihadapi oleh pihak
perusahaan dalam hubungannya dengan utang lancar (current liabilities),
coba anda jelaskan beberapa masalah yang seringkali terjadi tersebut dan
sebagai langkah antisipasi, apa solusinya sehingga operasional
usaha/bisnisnya tidak terganggu.
Beberapa permasalahan umum yang sering
dihadapi oleh perusahaan dalam hubungannya dengan utang lancar (current
liabilities) meliputi:
1. Kesulitan
likuiditas: Salah satu masalah utama yang dihadapi perusahaan adalah kesulitan
dalam memenuhi kewajiban utang lancar saat jatuh tempo.
·
Kondisi keterlambatan
dalam membayar cicilan bunga kredit kepada pihak perbankan, leasing, dan
sejenisnya secara tepat waktu tiap bulannya.
·
Kondisi munculnya
membayar hutang dagang yang berdampak pada turunnya kepercayaan perusahaan di
mata mitra bisnis
·
Kondisi keterlambatan
membayar bunga obligasi sehingga menyebabkan perusahaan harus melakukan
negosiasi. Jika perusahaan tidak memiliki cukup arus kas yang cukup pada saat
yang dibutuhkan, operasional bisnis dapat terganggu dan perusahaan mungkin
tidak dapat membayar utang tepat waktu.
Solusi: Untuk mengatasi kesulitan
likuiditas, perusahaan dapat mengambil beberapa langkah. Ini termasuk
memperbaiki manajemen kas dan memantau arus kas dengan lebih cermat, melakukan
perencanaan keuangan yang baik, menjaga hubungan yang baik dengan pemasok dan
kreditur, dan mempertimbangkan sumber pendanaan tambahan seperti pinjaman
jangka pendek atau restrukturisasi utang.
2. Peningkatan
suku bunga atau biaya pinjaman: Jika suku bunga atau biaya pinjaman meningkat,
hal ini dapat menyebabkan beban yang lebih tinggi dalam membayar utang lancar.
Ini dapat mengurangi laba perusahaan dan mengganggu aliran kas yang tersedia
untuk operasional bisnis.
Solusi: Perusahaan dapat mengantisipasi
peningkatan suku bunga atau biaya pinjaman dengan melakukan manajemen risiko
keuangan yang baik. Ini termasuk menggunakan instrumen keuangan seperti lindung
nilai (hedging) untuk melindungi dari fluktuasi suku bunga, melakukan
perundingan dengan kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang lebih baik, atau
mencari alternatif pendanaan dengan biaya yang lebih rendah
3. Over-reliance
pada utang lancar: Jika perusahaan terlalu mengandalkan utang lancar sebagai
sumber pendanaan, hal ini dapat meningkatkan risiko kegagalan pembayaran utang
dan mengganggu kelangsungan operasional bisnis.
Solusi: Sebagai langkah antisipasi,
perusahaan perlu melakukan diversifikasi sumber pendanaan dengan mencari
alternatif seperti pendanaan ekuitas, modal ventura, atau pembiayaan internal
melalui laba ditahan. Diversifikasi ini dapat mengurangi risiko terlalu
bergantung pada utang lancar dan memberikan stabilitas finansial yang lebih
baik.
Selain itu, perusahaan juga harus memiliki
manajemen keuangan yang efektif, merencanakan dengan baik, mengikuti
prinsip-prinsip kehati-hatian dalam mengelola utang lancar, dan menjaga
komunikasi yang baik dengan kreditur. Dengan demikian, perusahaan dapat
mengantisipasi dan mengelola masalah yang terkait dengan utang lancar untuk
memastikan kelangsungan operasional dan keberlanjutan bisnisnya.
Sumber referensi :
Kariyoto. 2018. Manajemen Keuangan
Konsep dan Implementasi. Malang : UB Press.
0 comments:
Posting Komentar