- Desain organisasi itu ada yang efektif ada yang kurang efektif.
- Silakan diskusikan dengan kawan Anda tentang model desain organisasi
yang efektif dan contohnya.
- Dalam berdiskusi pergunakan teori/konsep, contoh/ilustrasi
Jawab :
Saya setuju dengan pernyataan tersebut bahwa desain
organisasi ada yang efektif ada yang kurang efektif, karena semua itu
tergantung pada seberapa baik desain tersebut sesuai dengan tujuan, strategi,
dan kebutuhan organisasi. Desain organisasi yang efektif haruslah mampu
mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien, serta mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan internal dan eksternal yang
terjadi. Disisi lain, desain organisasi yang kurang efektif dapat menghambat
kemajuan dan pertumbuhan organisasi, menghambat inovasi, serta sulit untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang cepat. Oleh karena itu, penting
untuk mengembangkan desain organisasi yang efektif dan fleksibel, yang dapat
membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan lebih baik dan efisien.
Model desain organisasi yang efektif haruslah dirancang
untuk mengoptimalkan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan bisnisnya. Ada
beberapa model desai organisasi yang telah terbukti efektif, diantaranya :
1. Desain organisasi fungsional : model desain ini mengorganisasikan staf
berdasarkan fungsi dan keahlian mereka, seperti pemasaran, produksi, dan
keuangan. Model ini memungkinkan organisasi untuk memfokuskan keahlian dan
sumber daya pada tugas-tugas spesifik, menghindari duplikasi tugas, dan
meningkatkan efisiensi dan kualitas.
Contoh : Cocal-cola menggunakan desain organisasi fungsional
dengan embagi staf mereka berdasarkan fungsi seperti manufaktur, pemasaran dan
penjualan. Ini memungkinkan Coca-cola untuk memfokuskan sumber daya pada
tugas-tugas spesifik, meningkatkan efisiensi dan kualitas, dan meningkatkan
kemampuan mereka untuk merespons perubahan pasar.
2. Desain organisasi matriks: Model desain ini
memadukan struktur fungsional dan struktur divisi. Model ini memungkinkan
organisasi untuk memfokuskan keahlian dan sumber daya pada tugas-tugas spesifik
dan memungkinkan kerja sama yang lebih baik antara tim yang berbeda.
Contoh: Procter & Gamble
menggunakan desain organisasi matriks dengan memadukan struktur fungsional dan
divisi. Ini memungkinkan mereka untuk memfokuskan keahlian dan sumber daya pada
tugas-tugas spesifik, dan memungkinkan kerja sama yang lebih baik antara tim
yang berbeda.
3. Desain organisasi tim lintas-fungsional: Model
desain ini memadukan staf dari berbagai departemen untuk bekerja pada proyek
atau inisiatif tertentu. Model ini memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan
keahlian yang berbeda dan meningkatkan kemampuan untuk berinovasi dan merespons
perubahan pasar.
Contoh: Toyota menggunakan
desain organisasi tim lintas-fungsional dengan mengumpulkan staf dari berbagai
departemen untuk bekerja pada proyek mobil terbaru. Ini memungkinkan Toyota
untuk memanfaatkan keahlian yang berbeda dan meningkatkan kemampuan mereka
untuk berinovasi dan merespons perubahan pasar.
Dalam memilih model desain
organisasi yang efektif, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan
bisnis organisasi, serta faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
kinerja organisasi.
Salah satu teori terkenal dalam desain organisasi
adalah teori Mintzberg yang mengemukakan bahwa organisasi dapat dibagi menjadi
lima bagian, yaitu bagian operasional, bagian strategis, bagian administratif,
bagian dukungan dan bagian kecil yang disebut sebagai apex.
Salah satu contoh organisasi
yang menerapkan model desain organisasi yang efektif adalah Google. Google
dikenal dengan struktur organisasinya yang terbuka dan horizontal yang memungkinkan
karyawan untuk berinovasi dan bekerja secara fleksibel. Struktur organisasi
Google juga memungkinkan karyawan untuk bekerja dalam tim yang relatif kecil,
yang membuat mereka lebih fleksibel dan mudah untuk beradaptasi dengan
perubahan di pasar. Selain itu, Google juga memiliki budaya kerja yang inovatif
dan kreatif, yang mendorong karyawan untuk terus berinovasi dan menghasilkan
produk yang inovatif.
Namun, tidak semua organisasi
menerapkan desain organisasi yang efektif. Sebagai contoh, sejumlah organisasi
di sektor publik di Indonesia masih menerapkan model desain organisasi yang
hierarkis dan birokratis. Struktur organisasi yang hierarkis ini memperlambat
pengambilan keputusan dan menghambat inovasi. Hal ini terjadi karena setiap
keputusan harus melalui banyak level persetujuan dan karyawan di bawahnya tidak
memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan penting.
Contoh aplikasi
Dalam kesimpulan, kita dapat
menyimpulkan bahwa model desain organisasi yang efektif adalah model yang
memungkinkan organisasi untuk berinovasi, bekerja secara fleksibel, dan mampu
beradaptasi dengan perubahan di pasar. Contoh organisasi yang menerapkan model
ini adalah Google, sementara organisasi yang menerapkan model desain organisasi
yang kurang efektif adalah organisasi yang masih menerapkan model hierarkis dan
birokratis.
Sumber referensi :
Purwanto, Joko Agus. 2022. Teori
Organisasi : Modul 3. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka
Bentuk-Bentuk
Organisasi dan Penjelasannya (kompas.com)
https://jurnal.uns.ac.id/spirit-publik/article/download/900/870
0 comments:
Posting Komentar