Kamis, 08 September 2022

FILSAFAT BISNIS

Posted By: Linda A Fauzi - September 08, 2022

Share

& Comment

RANGKUMAN BMP ADBI4449 MODUL 1

KONSEP DASAR FILSAFAT BISNIS

Perbedaan antara konsep Ekonomi dan Konsep Bisnis. Kegiatan ekonomi lahir dari adanya KEBUTUHAN, sedangkan kegiatan bisnis lahir dari adanya KEINGINAN.

KB 1 DEFINISI DAN CARA BERPIKIR FILSAFATIS

Secara estimologi, filsafat berasal dari kata “Philosophia” dalam Bahasa Yunani. Istilah “Philo” berakar dari dua kata “Philen”, yakni mencintai dan”philos” yang berarti teman. Sedangkan “shopia”  berarti kebijaksanaan dan berasal dari akar kata “shopos”, yakni bijaksana.

Orang yang melakukan kegiatan filsafat disebut dengan “filsuf”.

Ruang lingkup kajian filsafat meliputi tiga hal yakni :

-          Ontology         : menyangkut apa yang akan ditelaah atau hakikat atas sesuatu yang akan ditelaah

-          Epistomologi   : menyangkut bagaimana cara menelaah sesuatu atau menyangkut pemaparan tentang proses.

-         Aksiologi         : menyangkut untuk apa atau tujuan dari proses menelaah sesuatu atau manfaat yang akan diperoleh dari hasil menelaah sesuatu.

Tujuan dari filsafat

·         Menurut Titus (dalam Anshari, 1987: 90)

Tujuan dari filsafat adalah pengertian (understanding) dan kebijaksanaan (wisdom).

·         Menurut S. T Alisjahbana (dalam Anshari, 1987: 91)

Tujuan dari filsafat adalah “bagi manusia, seorang berfilsafat itu berarti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya, senetral-netralnya dengan perasaan bertanggung jawab. Bukan bertanggung jawab kepada si Amata tau si Wongso, tetapi kepada pokok, kepasa dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik dinamakan Tuhan atau alam atau kebenaran. Bagi suatu masyarakat atau bangsa, filsafat itu tak kurang pentingnya, sebab yang menjadi inti, sari atau jiwa sesuatu kebudayaan pada suatu tempat dan masa itu tak-lah lain daripada pikiran-pikiran ahli pikir bangsa itu pada tempat dan masa itu.”

Peran dari Filsafat menutur Karl Jasper (dalam Anshari, 1987: 101), seorang filusuf eksistensi adalah sebagai berikut :

“…filsafat sejak dari dahulu..memberi anjuran, dia membuat daftar yang berharga dalam hisup, dia memberi arti dan tujuan kepada hisup manusia, memberinya dunia di mana manusia merasa dirinya terlindung, atau dengan sepatah kata, filsafat itu memberi kepada manusia “Weltanschaung”(pemandangan dunia).”

Tugas filsafat menurut Radhakrishnan (dalam Anshari, 1987: 102) adalah sebagai berikut :

“tugas filsafat bukanlah sekedar mencerminkan semangat masa di mana kita hidup melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menetukan arah dan menuntutnya pada jalan-jalan baru. Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menopang dunia baru, mencetak manusia-manusia yang menjadikan penggolongan-penggolongan berdasarkan nasional, rasial dan keyakinan keagamaan mengabdi kepada cita mulia kemanusiaan. Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal, baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya.”

Karakteristik filsafat menurut Jujun Suriasumantri (2003) ada tiga yaitu :

-          Adanya pemahaman bahwa saya tidak tahu apa-apa

Filsafat dimulai dari rasa ingin tahu seseorang mengenai sesuatu.

-          Bersifat mendasar

Artinya seseorang yang berfilsafat, ia berupaya untuk menggali makna lebih dari sekedar apa yang ia lihat.

-          Spekulatif

Karakteristik ini sangat tergantung. Tidak ada kepastian apa hasil dari proses perenungan filsafatis. Apakah dia akan mendapatkan makna atau tidak sama sekali.

Ciri-ciri berpikir filsafat

-      Cara berpikir komprehensif adalah cara berpikir yang menyeluruh. Seperti kalkulasi untung-rugi, kekuatan-kelemahan dirinya, peluang dan tantangan yang ada.

-          Cara berpikir mendalam adalah cara berpikir yang mau memahami sesuatu secara detail atau serinci mungkin.

-          Cara berpikir sistematis adalah cara berpikir yang runtut, bertahap, di mana seorang pembisnis harus memikirkan sebara bertahap supaya bisnisnya berjalan dengan baik.

-          Cara berpikir rasional adalah cara berpikir yang masuk akal.

Keterbatasan filsafat yang mengandalkan olah pikir manusia dinyatakan oleh Saksena (dalam Anshari, 1987: 107). Ia menyatakan bahwa :

“Pengetahuan filsafat tidak menghasilkan keyakinan oleh karena alat filsafat yagng digunakan untuk tugas tersebut tidak mencukupi. Satu-satunya alat yang dipergunakan oleh filsafat adalah akal. Sedangkan akal merupakan hanya satu bagian dari rohani manusia dan tidaklah mungkin tian mengerti suatu keseluruhan dengan intuisi”. Jawab daya terhadapnya ialah keseluruhan kebenaran bisa diketahui dengan kkeseluruhan rohani manusia-perasaannya, akalnya, intuisinya, pikirannya, nalurinya, pendeknya seluruh kediriannya.”

A.    BISNIS DAN FILSAFAT BISNIS

Bisnis berasal dari kata business dalam Bahasa Inggris. Menurut kamus Oxford, terdapat beberapa idiom dari Business, yakni :

1.      An activity that someone is engaged

2.      Work that have to be done or matter have to be attended

3.      The practice of making one’s living by engaging in commerce

4.      Trade considered in term of its volume of profitability

5.      Commercial house of firm

Bisnis meliputi dua hal yakni kegiatan dan institusi.

Filsafat bisnis adalah perenungan-perenungan mendalam tentang nilai-nilai, perilaku, dan kegunaan dari adanya kegunaan bisnis, dalam upaya untuk menjadikan hidup menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

B.     FUNGSI FILSAFAT DALAM BISNIS

1.      Membangun Ruh Bisnis

Kata-kata Christovita Wiloto (CEO Ciloto Corp. Asia Pasific dalam Santoso, 2008) :

“Ketika kita sibuk mengurusi bisnis kita, Tuhan sibuk menolong orang lain. Ketika kita sibuk menilong orang lain, Tuhan sibuk mengurusi kita dan bisnis kita. Bisnis bukan hanya uang dan uang dan uang, bisnis adalah car akita menolong sesama.”

2.      Membangun Kesadaran dalam Bisnis

Kata-kata Warrant Edward Buffet :

“Diperlukan waktu 20 tahun untuk membangun reputasi dan 5 menit untuk menghancurkannya.”

3.      Membangun Bisnis Berkelanjutan

Kata-kata Santoso, 2008 :

“kalau ingin membangun mega bisnis yang selalu menguntungkan dalam jangka Panjang, maka nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan tidak boleh ditawar-tawar lagi. Kalau ingi menjadi’money magnet’atau medan magnet uang yang menjadi daya Tarik bagi para pengusaha, konsumen, pedagang dan pemilik modal dalam bekerja sama, maka nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan harus dikedepankan dalam berbisnis.”

 

DAFTAR PUSTAKA

H. Sam’un Jaja Raharja dan Zaenal Muttaqin. 2020. Filsafat Bisnis. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

//.

About Linda A Fauzi

Organic Theme. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © Berbagi Ilmu

Designed by Templatezy