RANGKUMAN
BMP ADBI4449 MODUL 1
KONSEP DASAR FILSAFAT BISNIS
Perbedaan antara konsep Ekonomi dan Konsep
Bisnis. Kegiatan ekonomi lahir dari adanya KEBUTUHAN, sedangkan kegiatan bisnis
lahir dari adanya KEINGINAN.
KB 1 DEFINISI DAN CARA BERPIKIR FILSAFATIS
Secara estimologi, filsafat berasal dari
kata “Philosophia” dalam Bahasa Yunani. Istilah “Philo” berakar
dari dua kata “Philen”, yakni mencintai dan”philos” yang berarti
teman. Sedangkan “shopia” berarti
kebijaksanaan dan berasal dari akar kata “shopos”, yakni bijaksana.
Orang yang melakukan kegiatan filsafat disebut
dengan “filsuf”.
Ruang lingkup kajian filsafat meliputi
tiga hal yakni :
-
Ontology : menyangkut apa yang akan ditelaah atau
hakikat atas sesuatu yang akan ditelaah
-
Epistomologi : menyangkut bagaimana cara menelaah sesuatu
atau menyangkut pemaparan tentang proses.
- Aksiologi : menyangkut untuk apa atau tujuan dari
proses menelaah sesuatu atau manfaat yang akan diperoleh dari hasil menelaah
sesuatu.
Tujuan dari filsafat
·
Menurut Titus (dalam
Anshari, 1987: 90)
Tujuan dari filsafat
adalah pengertian (understanding) dan kebijaksanaan (wisdom).
·
Menurut S. T Alisjahbana
(dalam Anshari, 1987: 91)
Tujuan dari filsafat adalah “bagi
manusia, seorang berfilsafat itu berarti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya,
senetral-netralnya dengan perasaan bertanggung jawab. Bukan bertanggung jawab
kepada si Amata tau si Wongso, tetapi kepada pokok, kepasa dasar hidup yang
sedalam-dalamnya, baik dinamakan Tuhan atau alam atau kebenaran. Bagi suatu
masyarakat atau bangsa, filsafat itu tak kurang pentingnya, sebab yang menjadi
inti, sari atau jiwa sesuatu kebudayaan pada suatu tempat dan masa itu tak-lah
lain daripada pikiran-pikiran ahli pikir bangsa itu pada tempat dan masa itu.”
Peran dari Filsafat menutur Karl Jasper
(dalam Anshari, 1987: 101), seorang filusuf eksistensi adalah sebagai berikut :
“…filsafat sejak dari dahulu..memberi anjuran,
dia membuat daftar yang berharga dalam hisup, dia memberi arti dan tujuan
kepada hisup manusia, memberinya dunia di mana manusia merasa dirinya terlindung,
atau dengan sepatah kata, filsafat itu memberi kepada manusia “Weltanschaung”(pemandangan
dunia).”
Tugas filsafat menurut Radhakrishnan
(dalam Anshari, 1987: 102) adalah sebagai berikut :
“tugas filsafat bukanlah sekedar
mencerminkan semangat masa di mana kita hidup melainkan membimbingnya maju. Fungsi
filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menetukan arah dan
menuntutnya pada jalan-jalan baru. Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan
kepada kita untuk menopang dunia baru, mencetak manusia-manusia yang menjadikan
penggolongan-penggolongan berdasarkan nasional, rasial dan keyakinan keagamaan
mengabdi kepada cita mulia kemanusiaan. Filsafat tidak ada artinya sama sekali
apabila tidak universal, baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya.”
Karakteristik filsafat menurut Jujun
Suriasumantri (2003) ada tiga yaitu :
-
Adanya pemahaman bahwa
saya tidak tahu apa-apa
Filsafat dimulai dari
rasa ingin tahu seseorang mengenai sesuatu.
-
Bersifat mendasar
Artinya seseorang yang
berfilsafat, ia berupaya untuk menggali makna lebih dari sekedar apa yang ia
lihat.
-
Spekulatif
Karakteristik ini sangat tergantung. Tidak
ada kepastian apa hasil dari proses perenungan filsafatis. Apakah dia akan mendapatkan
makna atau tidak sama sekali.
Ciri-ciri berpikir filsafat
- Cara berpikir
komprehensif adalah cara berpikir yang menyeluruh. Seperti kalkulasi
untung-rugi, kekuatan-kelemahan dirinya, peluang dan tantangan yang ada.
-
Cara berpikir mendalam
adalah cara berpikir yang mau memahami sesuatu secara detail atau serinci
mungkin.
-
Cara berpikir sistematis adalah
cara berpikir yang runtut, bertahap, di mana seorang pembisnis harus memikirkan
sebara bertahap supaya bisnisnya berjalan dengan baik.
-
Cara berpikir rasional
adalah cara berpikir yang masuk akal.
Keterbatasan filsafat
yang mengandalkan olah pikir manusia dinyatakan oleh Saksena (dalam Anshari,
1987: 107). Ia menyatakan bahwa :
“Pengetahuan filsafat
tidak menghasilkan keyakinan oleh karena alat filsafat yagng digunakan untuk
tugas tersebut tidak mencukupi. Satu-satunya alat yang dipergunakan oleh filsafat
adalah akal. Sedangkan akal merupakan hanya satu bagian dari rohani manusia dan
tidaklah mungkin tian mengerti suatu keseluruhan dengan intuisi”. Jawab daya
terhadapnya ialah keseluruhan kebenaran bisa diketahui dengan kkeseluruhan rohani
manusia-perasaannya, akalnya, intuisinya, pikirannya, nalurinya, pendeknya
seluruh kediriannya.”
A. BISNIS
DAN FILSAFAT BISNIS
Bisnis berasal dari kata business
dalam Bahasa Inggris. Menurut kamus Oxford, terdapat beberapa idiom dari Business,
yakni :
1. An
activity that someone is engaged
2. Work
that have to be done or matter have to be attended
3. The
practice of making one’s living by engaging in commerce
4. Trade
considered in term of its volume of profitability
5. Commercial
house of firm
Bisnis meliputi dua hal
yakni kegiatan dan institusi.
Filsafat bisnis adalah
perenungan-perenungan mendalam tentang nilai-nilai, perilaku, dan kegunaan dari
adanya kegunaan bisnis, dalam upaya untuk menjadikan hidup menjadi lebih baik
dan lebih baik lagi.
B. FUNGSI
FILSAFAT DALAM BISNIS
1. Membangun
Ruh Bisnis
Kata-kata
Christovita Wiloto (CEO Ciloto Corp. Asia Pasific dalam Santoso, 2008) :
“Ketika
kita sibuk mengurusi bisnis kita, Tuhan sibuk menolong orang lain. Ketika kita
sibuk menilong orang lain, Tuhan sibuk mengurusi kita dan bisnis kita. Bisnis
bukan hanya uang dan uang dan uang, bisnis adalah car akita menolong sesama.”
2. Membangun
Kesadaran dalam Bisnis
Kata-kata
Warrant Edward Buffet :
“Diperlukan
waktu 20 tahun untuk membangun reputasi dan 5 menit untuk menghancurkannya.”
3. Membangun
Bisnis Berkelanjutan
Kata-kata
Santoso, 2008 :
“kalau
ingin membangun mega bisnis yang selalu menguntungkan dalam jangka Panjang, maka
nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan tidak boleh ditawar-tawar lagi. Kalau ingi
menjadi’money magnet’atau medan magnet uang yang menjadi daya Tarik bagi para
pengusaha, konsumen, pedagang dan pemilik modal dalam bekerja sama, maka nilai-nilai
kejujuran dan kepercayaan harus dikedepankan dalam berbisnis.”
DAFTAR PUSTAKA
H. Sam’un Jaja Raharja dan Zaenal Muttaqin.
2020. Filsafat Bisnis. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
0 comments:
Posting Komentar